BNN: 48 Jaringan Narkoba Internasional Incar Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar mengatakan, pihaknya mengendus 48 jaringan narkoba internasional yang mengincar pasar Indonesia.
"Tahun ini, 48 jaringan (internasional) yang terendus, yakni Taiwan, Tiongkok, Hong Kong, West Africa (Afrika Barat), tinggal tunggu masuk Indonesia atau tidak," katanya di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Rabu (29/4).
Ia mengatakan, jaringan narkoba internasional tertarik ke Indonesia mengingat angka pengguna narkoba yang tinggi dan terus meningkat.
BNN memperkirakan terdapat sekitar 4,2 juta pengguna narkoba di Indonesia. Hal ini menjadi pasar yang menggiurkan bagi para pedagang narkotika.
"Cara bodohnya (gampangnya) itu, kalau 4 juta pengguna itu minimal sehari menggunakan 0,2 gram, itu berarti setiap harinya kebutuhan sebesar 80 kg narkoba, 2,4 ton per bulan sekitar 29 ton per tahun," katanya.
Sementara itu, kemampuan rehabilitasi di Indonesia sampai saat ini juga masih rendah diperkirakan hanya mampu 2.000 pengguna yang direhabilitasi.
"Ini menjadi pasar yang terus tumbuh kalau kita tidak segera cegah," katanya.
Maka tidak heran, menurut dia, dalam beberapa kali penangkapan, jumlah narkoba yang disita mencapai ribuan kilogram.
"Dalam tiga bulan saja telah disita satu ton sabu dan delapan ton ganja. Dalam sekali penangkapan di Jakarta, di Pluit misalnya, jumlah narkoba yang disita 150 kg, kemudian di Sukabumi 70kg dan 40 kg," katanya.
Untuk itu, pihaknya terus mewaspadai peredaran barang haram tersebut. Pihaknya juga terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum di luar negeri.
"Kita punya jaringan yang cukup baik dengan negara-negara lain. Tidak ada negara yang tidak memerangi narkoba," katanya. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Satu Kritis, Sembilan Meninggal, 1.403 Mengungsi Akibat Erup...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, N...