BNPB: Status Gunung Slamet Meningkat Jadi Siaga
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status aktivitas vulkanik Gunung Slamet di perbatasan Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Provinsi Jawa Tengah, meningkat dari sebelumnya “Waspada” menjadi “Siaga”.
"Aktivitas Gunung Slamet terus meningkat, sehingga statusnya dinaikkan jadi ‘Siaga’," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu (30/4).
Pada Selasa (29/4) dari pukul 00.00 - 06.00 WIB, dia menjelaskan, terjadi 30 kali gempa letusan dan 67 kali gempa embusan asap.
Selain itu, terdapat asap putih tebal kecokelatan hingga kelabu dengan setinggi 150 meter hingga 700 meter.
Selain itu, terdengar 26 kali suara dentuman, dan terlihat luncuran lava pijar mencapai 1.500 meter dari kawah.
"Secara umum intensitas dan frekuensi letusan Gunung Slamet meningkat. Tubuh Gunung Slamet terlihat penggelembungan dari pos pengamatan di stasiun Cilik dan Buncis yang menunjukkan inflasi," dia menjelaskan.
Pemerintah, kata dia, memberikan rekomendasi daerah yang harus dikosongkan dinaikkan menjadi radius empat kilometer dari puncak kawah.
"Dilarang melakukan pendakian, berkemah, atau berwisata hingga berada di dalam radius empat kilometer," ucapnya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan Gunung Slamet.
BNPB juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti petunjuk-petunjuk yang direkomendasikan pihak berwenang, salah satunya mengenai jarak aman.
"Ativitas masyarakat harus sesuai dengan rekomendasi jarak aman, jangan melewati radius yang dilarang oleh pihak berwenang," ujarnya.
BNPB masih terus melakukan koordinasi untuk memantau perkembangan status Gunung Slamet.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait, khususnya pemerintah daerah," katanya. (Ant)
Editor : Sotyati
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...