Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 12:25 WIB | Jumat, 08 Desember 2023

BNPB Tinjau Tanah Longsor Sukabumi, Persilakan Lakukan Relokasi Warga Terdampak

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, (kemeja hijau dan rompi hijau) dan jajaran BNPB didampingi Wakil Bupati Sukabumi, Kalaksa BPBD Kabupaten Sukabumi, Dandim dan Kapolres, saat meninjau lokasi terdampak longsor di Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (7/12). (Foto: Bidang Komunikasi Kebencanaan/Muhammad Arfari Dwiatmodjo)

SUKABUMI, SATUHARAPAN.COM-Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, mengatakan bahwa solusi untuk warga yang terkena dampak tanah longsor di Sukabumi, Jawa Barat adalah relokasi.

Suharyanto pada kesempatan memimpin rapat koordinasi dengan Wakil Bupati Sukabumi, Danrem dan Kapolres serta perwakilan Forkopimda se-Kabupaten Sukabumi, di Kantor Kecamatan Cireunghas menyebutkan sudah ada permintaan relokasi yang disampaikan oleh Wakil Bupati dan BNPB akan menindaklanjutinya.

Kepala BNPB beserta jajaran meninjau lokasi terdampak longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (7/12). Lokasi yang dituju ialah Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas yang terdampak longsor pada Jumat (1/12) yang lalu.

Di lokasi ini terdapat lima rumah yang mengalami kerusakan berat hingga ringan yang membuat penghuninya mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman. Hingga kini masih terdapat 21 unit rumah warga yang terancam terdampak longsor jika curah hujan tinggi terjadi lagi.

Selain berdampak pada rumah warga, longsor juga sebabkan kerusakan pada areal persawahan seluas satu hektare dan satu unit bak penampungan air, salah satu jalan desa amblas kurang lebih 50 meter serta 40 meter saluran air bersih turut terdampak.

Pemerintah daerah setempat sudah menetapkan status darurat, BNPB juga membawa bantuan dukungan operasional penanganan bencana berupa berupa dana siap pakai sebesar 250 juta rupiah dan dukungan operasional berupa peralatan dan logistik penanganan darurat antara lain tenda pengungsi tigaunit, sembako 200 paket, dan velbed 100 unit.

Suharyanto mengungkap kondisi lokasi memungkinkan terjadi longsor kembali di kemudian hari. “Memang untuk masyarakat yang tinggal di daerah bahaya, solusinya adalah pelaksanaan relokasi,” kata Suharyato.

Relokasi dilakukan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat. “Relokasi silakan saja, relokasi dilakukan di seluruh penjuru Negara Kesatuan Republik Indonesia, tujuannya agar masyarakat yang tinggal di daerah bencana dan apalagi yang sudah terdampak bisa memulai hidup yang lebih baik,” katanya.

“Contoh masyarakat terdampak Erupsi Semeru, dilakukan relokasi ke tempat aman. Kejadian erupsi berikutnya terjadi lagi di tempat yang lama, semua warga yang direlokasi tidak terdampak lagi,” tutur Suharyanto.

Suharyanto berharap pemerintah daerah segera melakukan upaya relokasi dengan dasar kajian pada lokasi terdampak dari pihak terkait dan menyediakan tempat relokasinya, BNPB akan terus mendukung upaya tersebut.

“Kajian geologi akan kita bantu koordinasi dengan Badan Geologi untuk melihat potensi pergerakan tanah maupun rekomendasi lainnya. Lahan relokasi disiapkan pemerintah daerah, BNPB yang akan bantu membangun rumahnya,” katanya.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home