Bocah 8 Tahun dari Kosovo Dibebaskan dari NIIS
KOSOVO, SATUHARAPAN.COM – Seorang bocah usia delapan tahun dari Kosovo telah diselamatkan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) dan dibawa pulang kepada keluarganya.
Erion Zena, nama anak itu, dibawa ke Suriah lima bulan lalu oleh ayahnya yang menjadi militant NIIS di sana. Dia dibebaskan melalui operasi intelijen, kata para pejabat Kosovo, hari Kamis (16/10).
"Badan Intelijen Kosovo (AKI) telah berhasil menyelesaikan operasi dengan menemukan, mendeteksi dan membawa kembali Erion Zena kepada ibunya," kata sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Kosovo, Hashim Thaci.
Arben Zena , ayah bocah itu, seorang berkewarganegaraan Kosovo, membawa anaknya yang berusia delapan tahun ke Suriah pada bulan Juni, meskipun ditentang oleh ibu anak itu.
Presiden Atifete Jahjaga, yang menyambut anak itu di bandara Pristina, hari Rabu (15/10) malam bersama ibunya, Pranvera. Presiden mengatakan bahwa dia menyetujui operasi penyelamatan itu.
"Anak itu diambil tanpa izin ibunya oleh ayahnya untuk dibawa ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teroris yang berjuang di wilayah Suriah dan Irak," katanya dalam sebuah pernyataan. Namun tidak dileskan lebih lanjut tentang operasi tersebut.
"Ini adalah hari terbesar bagi saya. Saya berharap tidak ada lagi ibu yang mengalami nasib seperti saya," kata Pranvera Zena kepada wartawan.
Nasib Erion telah memicu reaksi besar di Kosovo, dan banyak pihak bersimpati dengan permohonan ibunya untuk membawa kembali anak itu.
Pranvera Zena menyebutkan bahwa Arben mengatakan membawa Erion dalam sebuah perjalanan. Tapi dia benar-benar mengambil anak itu untuk dibawa ke negara tetangga, Albania, sebelum terbang ke Turki dan menuju garis depan di Suriah.
Sementara itu, foto tentang Erion di Suriah yang tampil dengan menunjukkan dia mengangkat satu jarinya pada bendera NIIS muncul di jejaring sosial.
Diperkirakan ada 150 oramng Kosovo saat ini berada di Suriah, dan 16 di antara mereka telah meninggal dalam konflik bersenjata di negara itu. Di antara mereka termasuk pelaku bom bunuh diri, kata polisis di sana.
Kosovo merupakan bekas provinsi Serbia yang secara sepihak memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 2008. Di negara itu, sekitar 55 aktivis Islamis ditangkap di negara itu dalam beberapa bulan terakhir karena dicurigai merekrut orang untuk berjihad.
Di antara mereka termasuk selusin imam yang dipimpin oleh seorang pemimpin agama tingkat atas, Shefqet Krasniqi, dari Masjidil Haram di Pristina.
Lebih dari 90 persen dari 1,74 juta penduduk Kosovo adalah Muslim, dan mereka didominasi oleh Albania. Sebagian besar mereka mempraktikkan bentuk Islam yang moderat dan memiliki hubungan politik dan budaya yang kuat dengan Barat.
Menurut media lokal yang mengutip laporan terbaru dari badan intelijen Amerika Serikat, CIA, ratusan orang dari Balkan telah bergabung dengan kelompok NIIS ISIS. Hal itu menambah gelombang bergabungnya orang pada NIIS yang datang dari seluruh Eropa, Yordania, Arab Saudi dan Tunisia. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...