Bocah Miskin Belajar di Trotoar Gerakkan Rakyat Filipina Berbagi Berkat
MANDAUE CITY, SATUHARAPAN.COM - Seorang bocah miskin putra keluarga tunawisma telah dibanjiri oleh berkat dari seantero Filipina setelah foto dirinya sedang belajar dan mengerjakan pe-er sekolah di trotoar di bawah cahaya redup outlet restoran McDonalds menyebar di dunia maya.
Bocah berusia sembilan tahun, Daniel Cabrera, berjanji akan memenuhi cita-citanya menjadi polisi sesudah sejumlah uang tunai, perlengkapan sekolah dan beasiswa diterimanya, kata ibunya, Christina Espinosa, kepada kantor berita AFP, Jumat (10/7).
"Kami gembira. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan dengan semua berkat ini," kata Christina, 42 tahun, tertegun. Sehari-hari ia bekerja sebagai karyawan toko dan pembantu rumah tangga.
"Sekarang, Daniel tidak harus menderita lagi untuk menyelesaikan pelajarannya."
Foto Daniel diposting di Facebook bulan lalu oleh seorang mahasiswa. Pada foto itu tampak Daniel mengerjakan pekerjaan rumah sekolahnya di bangku kayu yang ditempatkan dekat dengan jendela restoran McDonalds untuk menangkap cahaya dari restoran itu.
Mahasiswa yang berinisiatif itu bernama Joyce Torrefrance, berusia 20 tahun. Mahasiswa yang menekuni teknologi medis ini memberi judul pada postingannya itu, "aku terinspirasi oleh anak-anak."
Foto tersebut telah dibagikan sebanyak 7.000 kali di situs jejaring sosial dan menjadi bahan liputan televisi lokal.
Christina dan tiga anak bungsunya, termasuk Daniel, telah tinggal di toko kelontong mini majikannya sejak rumah kumuh mereka terbakar lima tahun lalu.
Espinosa mengatakan ia meraih hanya 80 peso ($ 1,77) per hari bekerja di toko dan sebagai pembantu rumah tangga bagi pemilik toko di rumah terdekat mereka. Dia menambah penghasilan dengan menjual rokok dan permen di jalan-jalan di Mandaue City, pusat kota di pulau Cebu di Filipina tengah.
Ayah Cabrera meninggal pada 2013 akibat diare berat, kata Espinosa, yang memiliki tiga anak yang lebih tua, dan semua sudah menikah dan hidup terpisah darinya.
Dia menggambarkan Daniel sebagai anak yang ulet dan gigih bersekolah.
"Dia adalah anak yang sangat rajin dan bertekad ... ia akan bersikeras pergi ke sekolah bahkan tanpa uang makan siang karena saya tidak punya uang untuk diberikan," kata Espinosa.
"Dia selalu memberitahu saya:'Mama, aku tidak ingin terus miskin aku ingin mencapai impianku'. "
Christina mengatakan, selain uang tunai, perlengkapan sekolah dan tawaran beasiswa yang akan menjamin pendidikan anaknya hingga perguruan tinggi, masyarakat Filipina telah tersentuh berbagi berkat berupa seragam sekolah dan lampu baca.
Gereja lokal dan kantor kesejahteraan sosial pemerintah juga menerima bantuan atas namanya. (hindustimes.com)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...