Bocoran Email Sebut Sepp Blatter Terlibat Korupsi FIFA
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM – Sebuah surat elektronik atau surat e (email) yang bocor mengungkapkan kemungkinan keterlibatan Presiden FIFA yang telah mundur, Sepp Blatter, dalam korupsi di organisasi sepak bola dunia tersebut. Melalui surat elektronik itu, terungkap kemungkinan Blatter mengetahui adanya transfer dana sebesar US$ 10 juta pada tanggal 7 Desember 2007 yang ditengarai merupakan bagian dari upaya memuluskan Afrika Selatan tuan rumah piala dunia sepak bola FIFA tahun 2010.
Menurut The Guardian yang melaporkan adanya surat elektronik tersebut, mengatakan email yang bocor tersebut adalah surat yang berasal dari Jérôme Valcke, Sekretaris Jenderal FIFA, kepada Wakil Menteri Keuangan Afrika Selatan saat itu, Jabu Moleketi. Surat elektronik itu memberi kesan bahwa Valcke mendesak Moleketi untuk melakukan pembayaran, dan tampaknya Blatter tahu tentang kesepakatan itu.
Dalam email tersebut, Valcke menulis: "Saya tidak pernah menerima konfirmasi tetapi yang lebih penting saya ingin tahu kapan transfer dapat dilakukan."
Dia melanjutkan dengan menulis: "Ini didasarkan pada diskusi antara FIFA dan pemerintah Afrika Selatan dan juga antara Presiden kami dan Yang Mulia Presiden M'Beki."
Yang disebut Valcke "presiden kami" adalah menunjuk pada Blatter, yang mungkin telah membahas pembayaran kepada presiden Afrika Selatan saat itu, Thabo Mbeki.
Terungkapnya surat elektronik tersebut terjadi seminggu setelah FIFA bersikeras bahwa baik Jérôme Valcke, maupun anggota lain dari manajemen FIFA, tidak "terlibat dalam inisiasi, persetujuan dan pelaksanaan" dari kesepakatan.
Kepada The Telegraph, juru bicara FIFA mengatakan bahwa pesan yang ada dalam surat elektronik itu tidak membuktikan bahwa Valcke dan Blatter terlibat.
Dia mengatakan: "Hal ini hanya mengacu pada pemutakhiran data yang diberikan oleh Presiden Afrika Selatan kepada Presiden FIFA tentang permintaan resmi pemerintah Afrika Selatan."
"Itu merupakan informasi, bukan keterlibatan. Seperti yang dinyatakan sebelumnya dan dikonfirmasi oleh otoritas Afrika Selatan, program ini diprakarsai oleh pemerintah Afrika Selatan untuk Karibia dan itu terbuka untuk diumumkan pada saat itu."
"Dia menyadari tetapi tidak menginisiasi transfer. Transaksi tersebut disahkan oleh kemudian Ketua Komite Keuangan. "
Transfer sebesar US$ 10 juta yang dimaksud adalah yang telah dibayarkan oleh pemerintah Afrika Selatan ke rekening atas nama Jack Warner, Wakil Presiden FIFA. Pejabat CONCACAF, Chuck Blazer, sebelumnya telah bersaksi di pengadilan bahwa suap untuk FIFA terjadi dalam proses memilih negara tuan rumah untuk Piala Dunia 2010. Pengakuan tersebut berasal dari transkrip yang baru dirilis, yang merupakan hasil dari pembicaraan pada sidang 2013 di AS. Pada sidang itu ia mengatakan bahwa ia dan orang lain di Komite Eksekutif FIFA setuju untuk menerima suap.
Sebuah penyelidikan oleh BBC menghasilkan bukti yang menunjukkan Warner menggunakan sebagian dari pembayaran US$ 10 juta itu untuk keperluan pribadi, diantaranya untuk penarikan tunai dan pinjaman pribadi.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...