Boko Haram Serang Desa Nelayan di Chad
CHAD, SATUHARAPAN.COM-Kelompok teroris Boko Haram menyerang sebuah desa nelayan di Chad dan membunuh 14 orang, pada hari Selasa (17/12), kata pejabat pemerintah dikutip AP. Dilaporkan bahwa 13 orang masih hilang akibat serangan itu.
Kekerasan dari pemberontakan Boko Haram dimulai di Nigeria satu dekade lalu, tetapi sejak itu menyebar ke negara-negara tetangga, Chad, Niger, dan Kamerun.
"Ada 14 orang tewas, lima luka-luka dan 13 hilang dalam serangan itu" di dekat desa Kaiga di tepi Danau Chad, Imouya Souabebe, kepala wilayah itu, kepada AFP, hari Rabu (18/12).
Kaiga terletak di tanah rawa di wilayah terpencil yang luas di mana perbatasan dari empat negara (Kamerun, Chad, Nigeria dan Niger) bertemu. Desa ini sekitar 60 kilometer dari perbatasan dengan timur laut Nigeria, menjadi batu loncatan bagi Boko Haram untuk melakukan serangan dan penculikan di negara-negara tetangga.
"Kami tahu bahwa selalu ada elemen Boko Haram yang bergerak di sekitar wilayah (perbatasan), sehingga mereka berada di balik serangan ini," kata Souabebe.
"Para penyerang pertama-tama datang dalam kelompok kecil dan kemudian membawa bala bantuan untuk menyerang para nelayan." Gubernur wilayah itu, Noki Charfadine, menyebut korban sedikitnya sembilan orang tewas.
Boko Haram meluncurkan pemberontakan bersenjata di timur laut Nigeria melalui sebuah serangan yang telah menewaskan 35.000 orang dan menyebabkan sekitar dua juta orang meninggalkan rumah mereka.
Meluasnya kekerasan ke Chad, Kamerun dan Niger telah mendorong pembentukan koalisi militer regional untuk memerangi para ekstremis. Dan sejak itu Boko Haram terbelah dua, dengan munculnya cabang yang bersekutu dengan ISIS, yang dikenal sebagai ISIS di Afrika Barat atau ISWAP.
Faksi lain, yang setia kepada pemimpin bersejarah gerakan itu, Abubakar Shekau, dikenal karena menargetkan warga sipil, termasuk serangan desa dan serangan bunuh diri.
ISWAP, yang memiliki sekitar 3.000 orang yang dikelompokkan di Danau Chad, telah membangun kapasitasnya dan terutama menargetkan angkatan bersenjata negara-negara di kawasan itu.
Di Chad, empat tentara dibunuh oleh para ekstremis pada 2 Desember dalam serangan terhadap salah satu posisi mereka di tepi danau. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak warga sipil tewas atau diculik di daerah ini juga, sebagian besar di Chad dan Kamerun.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...