Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 12:17 WIB | Selasa, 16 Desember 2014

Bola Partai Golkar Ada di Tangan Sesepuh

Politisi Senior Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari. (Foto: partaigolkar.or.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Politisi senior Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengatakan keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) adalah hasil maksimal yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha penyelesaian dualisme di tubuh partai berlambang pohon beringin.

Menurut dia, saat ini bola berada di tangan para sesepuh Partai Golkar yang diharapkan dapat ‘turun gunung’ untuk melangkah dan mewujudkan islah lewat musyawarah nasional (munas) rekonsiliasi.

“Saya rasa itulah hasil maksimal yang bisa dilakukan oleh pemerintah,” kata Hajriyanto dalam pesan singkat, di Jakarta, Selasa (16/12).

“Sekarang bola ada di tangan para sesepuh yang diharapkan dapat ‘turun gunung’ guna melangkah mewujudkan islah melalui sebuah munas rekonsiliasi,” dia menambahkan.

Hajriyanto berpendapat rekonsiliasi adalah jalan yang terbaik dan lebih bermartabat daripada menggantungkan marwah partai pada pemerintah. Ia juga menilai tidak masuk akal bila marwah sebuah partai tua dan besar dipertaruhkan pada keputusan pemerintah.

“Untuk itu saya menawarkan islah di antara dua kubu melalui sebuah munas rekonsiliasi. Sebuah partai tua, berpengalaman, dan besar harus mempunyai prosedur dan mekanisme menyelesaikan konflik atau perpecahan yang mencerminkan kedewasaan politik,” ujar dia.

Politisi senior Partai Golkar tersebut pun menganggap konflik dalam politik merupakan hal biasa, namun setiap konflik seharusnya diikuti dengan konsensus.

“Bila tidak, ya seperti yang terjadi sekarang, sudah mengarah pada perpecahan,” kata Hajriyanto.

“Dan satu-satunya jalan adalah dengan mekanisme organisasi yang formal, yaitu munas untuk rekonsiliasi,” dia menjelaskan.

Rekonsiliasi Mutlak

Senada dengan Hajriyanto, Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga mengatakan rekonsiliasi adalah sesuatu yang mutlak dilakukan oleh Partai Golkar, jika tidak kepercayaan publik terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut akan terus merosot pada Pemilihan Umum 2019 mendatang.

“Rekonsiliasi bisa dilakukan bila kedua belah pihak (Aburizal Bakrie dan Agung Laksono) punya keinginan sama untuk menyelesaikan kisruh yang selama ini terjadi,” ujar dia.

“Dibutuhkan juga kehadiran tokoh-tokoh senior yang kredibel, konsisten, dan tidak punya lagi conflict of interest selain untuk kepentingan partai,” Andi menambahkan.

Selain itu, lanjut dia, soliditas kaum muda Partai Golkar, dibutuhkan agar menjadi kekuatan pemaksa tokoh-tokoh senior yang berkonflik segera berdamai. “Sebab, bila anak-anak muda Golkar tidak bergerak mengambil sikap, maka siap-siaplah menerima warisan persoalan yang besar nantinya,” kata dia.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home