Bom Bunuh Diri Serang Kantor Parlemen Somalia
Kelompok teroris Al-Shabab mengklaim sebagai pelakunya.
MOGADISHU, SATUHARAPAN.COM-Sedikitnya empat orang tewas, termasuk seorang pejabat senior pemerintah, dan 10 lainnya luka-luka ketika sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah pos pemeriksaan dekat parlemen Somalia di ibu kota negara itu, Mogadishu, hari Rabu (8/1), kata polisi dikutip AFP.
Gumpalan asap hitam tebal terlihat di atas kota dan para saksi mata mengatakan sejumlah kendaraan terbakar. Kelompok militan Al-Shabab mengklaim serangan itu, setelah peningkatan aktivitas dalam beberapa hari terakhir oleh kelompok yang terkait Al-Qaeda itu. Sebelumnya kelompok teroris itu menyerang di Somalia dan pangkalan militer AS di Kenya.
"Bahan peledak dikemas dalam kendaraan yang menurut pasukan keamanan berusaha melewati pos pemeriksaan, tetapi karena dia tidak bisa melakukan itu, pelaku bom bunuh diri meledakkannya," kata petugas polisi, Adan Abdullahi.
"Laporan awal yang kami terima mengindikasikan empat orang tewas dan lebih dari 10 lainnya terluka dalam ledakan itu."
Bile Ismail, manajer keuangan di kementerian untuk perempuan dan hak asasi manusia, termasuk di antara mereka yang tewas, kata kerabat dan rekannya kepada AFP. "Kami memang kehilangan seorang saudara dan teman baik dalam ledakan pagi ini," kata Abdiqani Omar, mantan direktur jenderal kementerian.
"Dia duduk di dalam mobil, mengantre di pos pemeriksaan ketika ledakan terjadi dan tubuhnya terbakar parah di dalam mobil," tambahnya.
Mogadishu sering dilanda serangan oleh Al-Shabab, yang berjuang selama lebih dari satu dekade untuk menggulingkan pemerintah Somalia.
Ledakan kuat lain yang diklaim Al-Shabab terjadi dalam pemboman mobil di Mogadishu pada 28 Desember yang menewaskan 81 orang. Serangan itu, yang menghantam sebuah pos pemeriksaan yang sibuk di barat daya kota, adalah serangan paling mematikan di Somalia dalam dua tahun.
Serangan di Kenya
Al-Shabab memperluas jaringannya di wilayah tersebut, terutama di Kenya yang telah mengalami beberapa serangan yang menghancurkan sebagai balasan atas pengiriman pasukan ke Somalia pada tahun 2011.
Pada hari Minggu, tiga warga AS tewas dan beberapa pesawat dan kendaraan militer dihancurkan ketika Al-Shabab menyerbu pangkalan militer di wilayah pesisir Lamu, Kenya.
Juga pada hari Minggu, hanya beberapa jam setelah serangan itu, polisi menangkap tiga pria yang mencoba memaksa masuk ke kamp pelatihan militer Inggris di kota Nanyuki, Kenya tengah.
Kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda di masa lalu itu melakukan pengepungan berdarah terhadap warga sipil di Kenya, seperti mall kelas atas Westgate pada 2013 dan Universitas Garissa pada 2015. Serangan itu dilakukan hampir setahun sejak pengepungan 15 Januari di sebuah hotel mewah Nairobi yang menewaskan 21 orang.
Dalam pernyataan baru-baru ini, Al-Shabab merujuk pada peningkatan serangan udara militer AS di bawah Presiden Donald Trump, menuduh Washington membunuh warga sipil tak berdosa.
AFRICOM mengatakan pada bulan April bahwa mereka telah menewaskan lebih dari 800 orang dalam 110 serangan di Somalia sejak April 2017.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...