Negara-negara Barat Kecam Serangan Iran
Trump: Semua baik-baik saja.
SATUHARAPAN.COM-Negara-negara Barat pada hari Rabu (8/1) mengecam serangan rudal Iran di pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat dan pasukan asing lainnya, dan mendesak diakhirinya krisis yang meningkat.
Iran menembakkan lebih dari selusin rudal balistik pada dini hari Rabu, kata pejabat di Washington dan Teheran.
Iran mengatakan pihaknya menanggapi pembunuhan oleh AS atas jendral Iran, Qasem Soleimani pekan lalu, memperingatkan akan menyerang balik lebih keras jika Washington menanggapi.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan, "Semua baik-baik saja!" Akun Tweeter Donald Trump mengatakan. "Penilaian korban & kerusakan terjadi sekarang. Sejauh ini, sangat bagus!"
Dia akan membuat pernyataan pada hari Rabu (8/1) pagi (waktu setempat, tambahnya.
Sementara itu, Kepala NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan: "Saya mengutuk serangan rudal Iran terhadap AS dan pasukan koalisi di Irak. NATO menyerukan Iran untuk menahan diri dari kekerasan lebih lanjut."
Seorang pejabat NATO mengatakan tidak ada pasukannya di Irak yang terluka dalam serangan itu.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyebut Soleimani sebagai "kepala teroris" Iran, menegaskan bahwa Israel akan membalas jika diserang. "Siapa pun yang menyerang kita akan menerima pukulan keras," katanya memperingatkan.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan kepada parlemen: "Iran seharusnya tidak mengulangi serangan sembrono dan berbahaya ini, tetapi sebaliknya harus mengejar de-eskalasi yang mendesak."
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel, Dominic Raab, memperingatkan bahwa perang lain di Timur Tengah hanya akan menguntungkan kelompok Negara Islam "dan kelompok teroris lainnya".
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan serangan itu adalah contoh lain dari "eskalasi dan peningkatan konfrontasi." "Tidak ada yang tertarik untuk meningkatkan spiral kekerasan lebih jauh," tambahnya. Dia memperingatkan bahwa krisis menghambat perjuangan melawan Negara Islam.
Para menteri luar negeri UE akan mengadakan pembicaraan darurat mengenai krisis Iran hari Jumat mendatang untuk membahas apa yang dapat dilakukan blok itu untuk mengurangi ketegangan.
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Prioritas adalah lebih dari sebelumnya untuk de-eskalasi. Perancis tetap bertekad untuk meredakan ketegangan dan berhubungan dengan semua pihak untuk mendorong pengekangan dan tanggung jawab."
Kantor perdana menteri Irak mengatakan telah menerima peringatan resmi dari Iran sesaat sebelum peluncuran rudal. Iran telah mengatakan kepada perdana menteri Adel Abdel Mahdi bahwa "serangan itu akan terbatas di tempat militer AS berada di Irak tanpa menentukan lokasi", kata pernyataan dari kantornya.
"Irak menolak segala pelanggaran kedaulatan dan serangan terhadap wilayahnya," tambah kantor perdana menteri.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...