Bom ISIS Bunuh 35 Orang Berbelanja Idul Fitri di Irak
BAQUBA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah ledakan bom mobil yang diklaim dilakukan kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah yang lebih dikenal dengan ISIS, meledak di jantung kota yang ramai di utara Baghdad Irak pada Jumat (17/7) menewaskan sedikitnya 35 orang, kata para pejabat.
Serangan itu terjadi di daerah pasar di kota Khan Bani Saad yang didominasi Syiah saat sebagian orang berbelanja pada malam Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.
"Kami temukan 35 orang tewas dan lebih dari 70 lainnya terluka," kata Mohammed Jawad al-Hamadani yang merupakan anggota Dewan Provinsi Diyala di mana kota Khan Bani Saad berada.
Sementara kantor berita AFP menyebut korban tewas 35, New York Times mengutip laporan kantor berita AP yang menyatakan sedikitnya 80 orang tewas dan 50 orang lainnya luka.
Ledakan itu besar sehingga menyebabkan banyak kerusakan, kata anggota parlemen Fares Raad al-Mas yang melaporkan dari Baquba, ibu kota Diyala.
Para pejabat mengatakan banyak wanita dan anak-anak termasuk di antara para korban tersebut.
Sebuah rekaman yang ditayangkan di televisi Irak menunjukkan kehancuran di sekitar lokasi bom dengan beberapa bangunan benar-benar runtuh oleh ledakan dan puing-puing berserakan di daerah yang luas.
Muslim Sunni memulai perayaan Idul Fitri pada Jumat tetapi mayoritas masyarakat Syiah Irak baru mulai merayakannya pada Sabtu.
Pasar-pasar biasanya penuh sesak pada hari-hari sebelum liburan saat masyarakat mulai belanja di toko makanan dan pakaian untuk mempersiapkan bertemu dengan keluaga besar.
Kelompok ISIS mengeluarkan pernyataan di forum jihad yang mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh bom bunuh diri menggunakan mobil.
"Saudara kami Abu Ruqayyah al-Ansari memacu mobilnya yang sarat dengan hampir tiga ton bahan peledak di tengah pertemuan milisi Rafidha," kata pernyataan kelompok itu.
Rafidha adalah istilah meremehkan yang digunakan ISIS merujuk kepada Muslim Syiah. Kelompok ini sering mengatakan bahwa serangan bom mobil menargetkan anggota milisi Syiah bahkan menyebabkan sebagian besar warga sipil juga tewas.
Gubernur Diyala Muthanna al-Tamimi mengeluarkan pernyataan yang menyatakan tiga hari berkabung di seluruh provinsi dan membatalkan segala aktivitas Idul Fitri.(Ant/AFP/New York Times)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...