Bom Meledak di Pasar Islamabad, 20 Meninggal
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM – Sebuah ledakan bom yang mematikan menyerang pasar yang ramai di pinggiran ibu kota Pakistan, Islamabad. Sedikitnya 20 orang meninggal, polisi dan petugas medis mengatakan pada Rabu (9/4).
Ledakan dengan intensitas tinggi di pasar buah dan sayuran melukai setidaknya 100 orang, laporan mengatakan. Taliban Pakistan membantah terlibat. Tidak ada kelompok lain mengatakan mereka melakukan serangan itu.
Saat ini sedang berlangsung gencatan senjata antara Taliban dan pemerintah Pakistan sebagai bagian dari upaya perdamaian.
Perdana Menteri Nawaz Sharif mengecam pengeboman Rabu. Dia mengatakan itu adalah upaya oleh musuh-musuh Pakistan untuk mengacaukan negara. Namun, pemerintah akan tetap tegas dalam upaya perdamaian, menurut kantornya.
Terbentuk Kawah
Seorang wartawan AFP di tempat kejadian mengatakan, ledakan itu menyebabkan timbul kawah 1,5 meter di tanah, yang penuhi bagian-bagian tubuh.
Pengeboman itu dilaporkan terjadi di daerah Sabzi Mandi sekitar pukul 08:00 waktu setempat (10:00 WIB), salah satu saat tersibuk para pedagang buah grosir dan sayur.
Polisi mengatakan bahan peledak disembunyikan dalam kotak buah. Dalam sebuah pernyataan, Taliban Pakistan (TTP) mengatakan, pihaknya sangat mengecam serangan itu.
“Pembunuhan orang tak bersalah dalam serangan terhadap tempat-tempat umum disesalkan dan dilarang oleh Islam,” katanya.
Para wartawan mengatakan TTP mengendalikan jaringan longgar dari kelompok-kelompok militan teritorial independen yang memiliki agenda berbeda. Tidak semua dari anggota TTP akan mendukung pembicaraan damai.
Ledakan itu terjadi sehari setelah 13 orang tewas dalam serangan bom oleh separatis di provinsi Balochistan. Para pemberontak di Balochistan—terpisah dari Taliban—sejak 2008 mempunyai jalan perjuangannya sendiri.
Kecuali untuk serangan terhadap gedung pengadilan bulan lalu, ibu kota Pakistan telah relatif damai dalam beberapa kali, kata wartawan BBC, Mike Wooldridge di Islamabad. Sebelas orang tewas dalam serangan di kompleks pengadilan. Kelompok sempalan dari Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab.
Dari sisi jumlah korban dalam serangan terbaru ini akan membuatnya menjadi serangan paling mematikan di ibu kota sejak pengeboman Marriott Hotel pada 2008. Pembicaraan damai dengan Taliban adalah janji kampanye utama Sharif sebelum ia terpilih menjadi perdana menteri Pakistan untuk ketiga kalinya tahun lalu. (bbc.com)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...