Sharon Stone Dilarikan ke Rumah Sakit di Brasil
SAO PAULO, SATUHARAPAN.COM – Aktris sekaligus produser film Hollywood Sharon Stone selama semalam berada di sebuah rumah sakit di kota Sao Paulo untuk menjalani pengobatan bersama dokter spesialis penyakit infeksi, seperti diungkapkan media Brasil pada Selasa (8/4).
Bintang film Basic Instinct berusia 56 tahun tersebut —sebelumnya pada 2001 dilaporkan terserang stroke—dirawat di rumah sakit ternama Sirio Libanes pada Minggu pekan lalu dan kemudian meninggalkan rumah sakit keesokan harinya, seperti diberitakan situs berita G1 dan surat kabar O Globo.
G1 mengutip laporan staf rumah sakit, sementara juru bicara rumah sakit menolak memberikan komentar. Stone berada di Sao Paulo, yang merupakan pusat keuangan dan industri Brasil, untuk menghadiri acara yang digelar badan amal AIDS amfAR.
Bintang Kontroversial
Sharon Vonne Stone, lahir di Meadville, Pennsylvania, Amerika Serikat, 10 Maret 1958 adalah seorang aktris, produser film, dan model dari Amerika Serikat. Ia menjadi terkenal lewat perannya dalam film Basic Instinct.
Ia mulai terkenal sebagai istri Arnold Schwarzenegger dalam film Total Recall (1990). Ia kemudian berpose telanjang untuk majalah Playboy dan dipilih sebagai salah satu dari 25 bintang terseksi abad ke-20 oleh majalah tersebut. Setelah itu ia tidak mendapatkan peran berarti lagi selama dua tahun dan harus berjuang keras untuk mendapatkan peran Catherine Tramell dalam Basic Instinct.
Pada 1996, ia menerima nominasi Academy Award for Best Actress untuk perannya sebagai Ginger dalam film Casino (1995).
amFAR
Yayasan Penelitian AIDS (american foundation for AIDS Research/amfAR) adalah organisasi nirlaba internasional yang didedikasikan untuk mendukung penelitian AIDS, pencegahan HIV, pendidikan pengobatan, dan advokasi kebijakan publik suara terkait AIDS.
Sejak awal, amfAR telah mendukung penelitian yang inovatif dalam pencegahan dan pengobatan HIV. Yayasan ini menyediakan dana bagi para peneliti untuk proyek tahap awal dan memungkinkan peneliti muda untuk membangun karier mereka mempelajari HIV/AIDS. Penerima hibah amfAR telah menghasilkan beberapa penemuan yang paling inovatif dalam penelitian AIDS, termasuk studi yang menyebabkan perkembangan dari tiga kelas obat antiretroviral, penggunaan terapi antiretroviral untuk mencegah penularan dari ibu-ke-anak, dan legalisasi program pertukaran jarum suntik yang telah secara drastis mengurangi penyebaran HIV di kalangan pengguna narkoba suntikan.
Yayasan ini telah mendukung lebih dari 2.000 tim penelitian di seluruh dunia. (AFP/wikipedia.org)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...