Bom Rakitan Tewaskan Tiga Serdadu Inggris di Afganistan
KABUL, SATUHARAPAN.COM - Ledakan bom menewaskan tiga serdadu Inggris dan enam lainnya luka-luka. “Mereka berasal dari The Royal Highland Fusiliers, tepatnya dari Batalion ke-dua Royal Resimen Skotlandia,” kata juru bicara satuan tugas yang bernama Mayor Richard Morgan.
Rombongan tentara yang menggunakan kendaraan lapis baja bernama Mastiff itu diserang dengan senjata peledak IED atau bom rakitan saat mereka melintas di Nahr-e Saraj Propinsi Helmand, Afganistan. Mitosnya kendaraan itu adalah kendaraan anti bom seperti yang pernah diungkapkan oleh Perdana Menteri Inggris, David Cameron.
Tentara yang terluka karena diserang sempat mendapat perawatan medis dan dievakuasi melalui udara ke Rumah Sakit Militer di Camp Bastion tapi tidak tertolong. "Kematian mereka adalah kehilangan besar bagi semua yang bertugas di Satuan Tugas Helmand. Dukungan dan doa kami kepada keluarga dan teman-teman para korban di masa sulit seperti ini," kata Mayor Morgan.
“Negara membayar mahal atas kehilangan ini. Setiap saat keluarga dan teman-teman harus cemas dengan keberadaan serdadu Inggris,” kata Cameron. Keberadaan tentara Inggris di Afganistan adalah usaha yang penting untuk mengurangi potensi ancaman terroris.
Pemimpin kelompok militan yang melakukan penyerangan itu mengatakan, “Strategi serangan yang kami gunakan bertujuan untuk menimbulkan jatuhnya banyak korban.” Target sasaran kelompok militan itu adalah Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Sejak 2001 hingga menjelang penarikan di tahun 2014, Inggris dan AS memiliki personil tentara koalisi yang tugas di Afganistan sekitar 9.000 orang. Dari jumlah itu 444 orang tentara Inggris dan 2.207 tentara AS telah tewas.
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...