BPBD Lambat Mengevakuasi Korban Erupsi Sinabung
KABANJAHE, SATUHARAPAN.COM - Pernyataan pers Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang diterima redaksi satuharapan.com, menurut Koordinator Wilayah Sumatera Utara dan Aceh, Supriadi Purba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak menjalankan tugasnya secara baik. Serta tidak adanya tanda peringatan yang terpasang di zona berbahaya membuat penduduk setempat bebas keluar masuk.
Sejak seminggu sebelum kejadian, pintu masuk dan tanda-tanda peringatan memang tidak terpasang di tempat seharusnya. Situasi itu menyebabkan masyarakat sangat bebas keluar masuk zona berbahaya, jelasnya di Kantor Modermen GBKP, Kabanjahe, Sumatera Utara, Rabu (5/1).
Prihatin atas situasi itulah, lanjut Supriadi, yang memanggil jiwa kemanusiaan relawan GMKI untuk mengimbau masyarakat yang nekat memasuki zona berbahaya padahal, BPBD yang dibiayai oleh negara setelah kejadian tidak mau mengevakuasi korban. Dia menambahkan, setelah mendekati rumah sakit, baru BPBD dan search and rescue (SAR) meminta masing-masing satu jenasah korban agar mobil evakuasi mereka tidak kosong. Dan fakta inilah yang tidak dilaporkan kepada presiden dan seolah-olah BPBD sangat berjasa dalam evakuasi dan penanganan Sinabung.
Kepala BPBD harus bertanggungjawab atas kelalaian dan tidak cepat dalam penanganan bencana di Erupsi Gunung Sinabung, yang bersangkutan harus dicopot dari jabatannya. Karena tidak mau mengevakuasi korban, dan sepertinya BPBD yang lebih berjasa mengevakuasi korban Erupsi Sinabung, Supriadi menegaskan.
Editor : Bayu Probo
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...