BPCB Meneliti Arca "Ganesha" yang Ditemukan Warga di Magetan
MAGETAN, SATUHARAPAN.COM - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur meneliti arca "Ganesha" yang ditemukan warga dengan mendatangi lokasi temuan di Desa Bangsri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan.
Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, temuan arca Ganesha di Desa Bangsri tersebut tergolong unik. Sebab, terdapat relief atau ukiran rambut di bagian kepalanya.
"Saya baru pertama kali menemukan seperti ini di Magetan," ujar Wicaksono Dwi Nugroho kepada wartawan, Sabtu (7/12).
Menurut dia, selain relief rambut, juga terdapat ukiran atau relief naga yang menyerupai mahkota di bagian arca tersebut. Ukiran tersebut berada dalam satu batu.
Adapun panjang batu arca itu mencapai 133 sentimeter dan mempunyai tinggi 154 sentimeter. Lalu, ketebalan batu tersebut sekitar 40 sentimeter serta kemiringan dari tanah 45 sentimeter.
Wicakono menjelaskan arca itu mirip dengan yang ada di Kediri. Meski bentuknya Ganesha, tetapi arca di Kediri tidak mempunyai rambut gimbal.
"Selain itu, jika dilihat ini bukan Dwarapala atau arca penjaga gerbang," kata dia lanjut.
Pihaknya menduga arca itu dibuat sekitar abad ke-14. Hal tersebut dilihat dari ukiran naga di baliknya yang mirip dengan gaya Tionghoa.
"Sebutan Ganesha gimbal kurang tepat. Soalnya tidak memakai mahkota dan hanya digambarkan memiliki rambut. Ekspresi seperti ini masih sangat langka," kata Wicaksono.
Pihaknya menyarankan kepada Dinas Pariwisata dan Budaya Magetan untuk merawat benda tersebut. Untuk tindak lanjut, bisa saja kemungkinan BPCB Jatim akan melakukan ekskavasi di lokasi penemuan arca itu.
"Hal itu karena di tempat yang sama juga ditemukan banyak batu bata besar. Entah di sini ada candi atau ada tempat lain, masih belum bisa diperkirakan. Harus diteliti lebih lanjut," katanya.
Warga Desa Bangsri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menemukan sebuah arca "Ganesha" dengan ukuran cukup besar di kebun bambu yang merupakan lokasi punden desa setempat.
Arca yang sudah lama ditemukan itu, kini oleh warga diberi pagar bambu untuk melindungi agar tidak dirusak oleh orang tak bertanggung jawab.
"Temuannya sudah lama. Warga setempat melindunginya dengan membuat pagar bambu. Kami juga sudah melapor ke kantor desa dan kabupaten atas temuan ini agar ditindaklanjuti," ujar Sunardi warga desa Bangsri kepada wartawan, Sabtu.
Karena unik, warga ingin temuan arca tersebut dijadikan ikon di desanya untuk menjadi desa wisata. Apalagi di lokasi setempat juga ditemukan arca lainnya yang tertimbun tanah dan belum bisa diangkat dan tak terawat.
"Kami minta ada perhatian dari Pemerintah Daerah Magetan terutama Bapak Bupati, agar desa ini bisa dikelola untuk dijadikan desa wisata," katanya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan Winarto menjelaskan, dinasnya cukup sering menerima laporan warga terkait temuan benda diduga peninggalan sejarah. Berdasarkan hasil pendataan, sejauh ini terdapat sekitar 164 hingga 168 item benda diduga peninggalan sejarah yang telah ditemukan dan dilaporkan ke dinasnya di seluruh wilayah Magetan.
"Data itu langsung kami teruskan secara "online" ke pusat, ke kementerian terkait di sana dan juga provinsi," katanya.
Menurut warga sekitar, lanjutnya, di lokasi temuan arca banyak terdapat bebatuan atau arca lain yang diduga merupakan peninggalan sejarah. Sehingga, warga berpendapat lokasi tersebut cocok dijadikan untuk objek wisata sejarah.
Namun, untuk membuktikan nilai budaya yang terkandung dalam temuan arca tersebut, masih diperlukan penelitian lebih lanjut oleh lembaga yang berkompeten. (Ant)
Victor Wembanyama Buat Rekor Langka di NBA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Victor Wembanyama kembali mencuri perhatian dunia basket dengan mencatatk...