BPIP: Pancamain Buat Anak-anak Senang Pelajari Pancasila
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono menyatakan bahwa Pancamain akan digunakan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda Indonesia.
“Dengan Pancamain, anak-anak menjadi senang (mempelajari Pancasila),” kata Hariyono ketika memberi pemaparan sebagai pembicara kunci dalam seminar Pengenalan Pancamain Indonesia yang diadakan di dalam jaringan (daring), Selasa.
Pancamain merupakan lima permainan tradisional yang dipilih oleh BPIP untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan interaktif. Lima permainan tersebut adalah gasing, bola lima, papancakan, balap jajar, dan catur Teukur Umar.
Permainan tersebut bertujuan untuk membuka jalan bagi nilai-nilai Pancasila untuk dapat dipahami dan dilaksanakan oleh generasi muda dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa Pancasila sebagai sebuah nilai tidak bisa dipahami hanya dengan ceramah.
“Tanpa kita lakukan dan aktualisasi, nilai-nilai tersebut tidak akan mengalami internalisasi,” kata Wakil Kepala BPIP dalam pemaparannya.
Mempelajari nilai-nilai Pancasila melalui Pancamain akan memberi kesempatan bagi peserta didik untuk belajar melalui praktik yang menyenangkan.
Ia juga memaparkan bahwa melalui Pancamain, anak-anak yang menjadi target permainan akan meletakkan perhatian pada nilai-nilai Pancasila dan menumbuhkan sisi kreatif dari masing-masing individu berdasarkan nilai tersebut.
“Kalau sudah kreatif, biasanya akan inovatif,” katanya.
Wakil Ketua BPIP ini juga mengingatkan bahwa saat ini Indonesia sedang membutuhkan individu-individu inovatif untuk menciptakan berbagai terobosan baru bagi bangsa.
Menurut dia, generasi yang inovatif dan kreatif sangat dibutuhkan dalam rangka menyambut bonus demografi dan Revolusi Industri 4.0. Apabila tidak dipersiapkan, maka bonus demografi dan Revolusi Industri 4.0 justru akan menjadi tantangan besar bagi Indonesia.
Selain itu, Hariyono juga menjelaskan mengenai pentingnya Pancamain untuk menjadi dasar pendidikan karakter.
“Dengan bermain, kita dikenalkan teman kita dan bagaimana cara berkolaborasi, bukan sekadar kompetisi,” katanya.
Adapun yang melatarbelakangi keputusan BPIP untuk mengadopsi permainan tradisional sebagai Pancamain adalah nilai-nilai luhur dalam permainan tradisional yang diwariskan oleh para nenek moyang. Di sisi lain, permainan tradisional juga dapat mengenalkan anak-anak didik tentang budaya Indonesia di tengah kemajuan teknologi.
Seminar daring yang diselenggarakan BPIP dihadiri oleh guru-guru PAUD, TK, SD, SMP, dan Umum yang berasal dari seluruh Indonesia. Melalui seminar pengenalan Pancamain ini, BPIP berharap agar para guru dapat mengimplementasikan Pancamain kepada anak didik mereka.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...