BPK Penabur Resmi Buka Festival Paduan Suara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lagu Indonesia Raya berkumandang di aula Sekolah Penabur Primary-Secondary, Kelapa Gading, Jakarta Utara menandai dibukanya Festival Paduan Suara (Fespas) II pada hari Rabu (2/9) secara resmi.
Pada kali kedua penyelenggaraannya ini, Badan Pendidikan Kristen (BPK) melibatkan peserta dari 14 provinsi di Indonesia, yakni Provinsi Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Lampung, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara.
Dari 14 provinsi ini, total kelompok paduan suara yang mengikuti festival berjumlah 97 tim. Peserta terbagi dalam tujuh kategori kompetisi, yakni Kindergarten Choir, Primart School Choir, Junior High School Choir, Senior High School Choir, Mixed Youth Choir, Folklore, dan Musica Sacra.
Sementara itu, tim juri berasal dari enam negara.
Sejumlah juri yang terlibat ini di antaranya ialah Kirby Shaw dari United State of America, Masahi Kishimoto dari Jepang, Beverly S Cheng dari Filipina, Agustinus B Jusana dari Indonesia, Pritta Kartika dari Indonesia, Lim Ai Hooi dari Singapura, dan Tomislav Dimov dari Makedonia. Festival ini digelar hingga 5 September mendatang.
Ketua Badan Pendidikan Kristen (BPK), Adri Lazuardi mengatakan, festival ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Kami mendapat restu dari pemerintah provinsi. Kami juga mendatangkan Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata, Sylviana Murni dalam pembukaan festival paduan suara. Ini tentu dukungan besar dan perhatian besar dari pemerintah terhadap BPK Penabur,” ujar Adri saat konferensi pers pembukaan acara Festival Paduan Suara, Rabu Sore.
Fespas Penabur diselenggarakan untuk mematik semangat dan mengasah kemampuan peserta di bidang olah vokal dan kerja sama tim.
Direktur Artistik, Tommyanto Kandisaputra mengatakan, paduan suara menggambarkan bangsa yang multikultur.
“Dalam musik, khususnya paduan suara tidak dihakimi dengan suku, ras, agama dan latar belakang. Dalam musik kita dibedakan hanya dibedakan oleh suara,” kata Tommyanto.
Sementara itu, ketua pelaksana Fespas, Seminari Darmanto berharap kompetisi ini dapat meningkatkan kualitas paduan suara siswa Penabur.
Hadir pula dalam pembukaan Fespas Penabur II, Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata, Sylviana Murni.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...