BPOM Lindungi 3 Juta Anak dari Jajanan Berbahaya
BATAM, SATUHARAPAN.COM - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengklaim sudah melindungi sekitar tiga juta anak di seluruh Indonesia dari jajanan berbahaya yang dijajakan pedagang di sekolah melalui berbagai program pengawasan pangan.
"Kami berhasil lindungi tiga juta anak dari keamanan pangan," kata Direktur Surveilan dan Peyuluhan Keamanan Pangan Badan POM RI, Halim Nababan di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (3/6).
Beberapa program pembinaan dan pengawasan yang diselenggarakan BPOM, antara lain, sertifikasi pedagang kantin, pendampingan guru, dan pendapingan orang tua.
Ia mengatakan, BPOM sudah menyertifikasi 50.000 orang pedagang kantin sekolah. Para pedagang itu diberikan ilmu mengenai jajanan yang sehat dan aman dikonsumsi anak. "Pedagang harus tahu benar apa yang dijual dan siapa yang beli. Karena itu anak-anak kita," kata dia.
Kemudian, BPOM juga sudah memberikan pengarahan kepada 170.000 guru dan 5,7 juta orang tua murid, untuk memastikan anak-anak tidak mengkonsumsi jajanan yang buruk bagi kesehatan.
Guru-guru juga diajak untuk melakukan pendampingan kepada pedagang jajanan anak di sekolah, demi memastikan makanan yang dijajakan tidak mengandung zat berbahaya.
Selain langsung ke sekolah, BPOM juga melakukan pembinaan kepada pasar-pasar. "Karena 80 persen bahan yang digunakan pedagang makanan di sekolah itu didapat di pasar," kata dia.
BPOM juga mengingatkan masalah higienitas makanan, yang dijajakan pedagang jajanan sekolah, terutama kaki lima. Karena menurut dia, selain bahan kandungan, masalah kebersihan juga harus dijaga.
Masalah higienitas, terutama menyangkut ketersediaan air bersih, untuk memutus mata rantai pencemaran mikro.
Ia menyarankan, pedagang rutin mengganti air yang digunakan untuk mencuci piring dan gelas demi kebersihan. (Ant)
Editor : Sotyati
Natal dan Tahun Baru, Menag: Beri Kesempatan Umat Beribadah ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menekankan pentingnya menciptakan suasana y...