BPS: 4 Komoditas Masih Inflasi pada April 2016
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2016 masih terjadi inflasi terhadap empat komiditi meskipun pada bulan yang sama terjadi deflasi sebesar 0,45 persen dengan IHK sebesar 123,19.
“Tapi juga ada yang menghambat deflasi, masih inflasi. Ada empat, yang pertama bawang merah, perubahan harganya 7,05 persen. Andil dalam inflasinya 0,05 persen tapi bobotnya sih masih di bawah satu persen, 0,71 persen,” kata Kepala BPS, Suryamin dalam konferensi pers, di kantor BPS, Jakarta, hari Senin (2/5).
“Karena kurangnya pasokan dan sentra produksi dan terjadi kenaikan di 74 kota IHK (Indeks Harga Konsumen), yang tertinggi di Bulukumba sampai 47 persen dan di Ternate sebesar 41 persen,” dia menambahkan.
Kemudian yang kedua, tomat sayur juga (inflasi), perubahan harganya sampai 23,53 persen meningkat. Tapi andil dalam inflasinya 0,04 persen karena bobotnya 0,24 persen enggak terlalu banyak.
“Di tengah pasokannya sedikit, fase panennya sudah selesai, kemudian terjadi kenaikan di 55 kota IHK. Kenaikan yang tertinggi di Palembang sampai 66 persen dan di Lubuklinggau sampai 57 persen,” katanya.
Dan yang ketiga adalah tomat buah, perubahan harganya sampai 22,27 persen. Andilnya 0,02 inflasi tapi bobotnya hanya 0,09 persen. Karena pasokan sedikit, karena panennya sudah selesai. Terjadi kenaikan di 41 kota IHK, yang tertinggi di Palembang sampai 69 persen dan di Tasikmalaya sampai 66 persen.
“Dan yang terakhir bawang putih, kenaikan harganya sampai 6,55 persen. Andil dalam inflasinya 0,02 persen. Kemudian bobotnya hanya 0,31 persen. Ini karena kurangnya pasokan terjadi kenaikan di 72 kota IHK, yang tertinggi terjadi di Tanjungpinang sampai 22 persen dan di Palangka Raya, Denpasar, Jember, Kota Samarinda, naik sebesar 16 persen,” sebutnya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Wapres Lihat Bayi Bernama Gibran di Pengungsian Erupsi Lewot...
FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi seorang b...