BPS Bersiap Mendata Sensus Penduduk 2020
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) bersiap menyelenggarakan Sensus Penduduk 2020 untuk melihat potret kependudukan Indonesia dengan mengumpulkan data utama parameter demografi menyangkut fertilitas, mortalitas, dan migrasi yang berguna bagi upaya pengambilan kebijakan.
"Kebijakan di kependudukan salah satu kunci utama keberhasilan capaian pembangunan mulai level nasional, provinsi, dan kabupaten atau kota. Ketersediaan data yang lengkap dan akurat adalah keniscayaan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam Seminar Internasional Persiapan Sensus Penduduk Tahun 2020 di Jakarta, hari Selasa (14/11).
Suhariyanto mengatakan data paling utama dari sensus penduduk adalah fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Hal tersebut berguna untuk pengambilan kebijakan pengendalian jumlah penduduk, penyediaan sarana kesehatan, permukiman, sanitasi, dan pendidikan.
Data sensus penduduk juga mampu menunjukkan persebaran manusia di seluruh wilayah, kepadatan penduduk, komposisi masyarakat kota dan desa, ketersediaan tenaga kerja, agama, suku bangsa, dan bahasa.
Suhariyanto mengatakan data sensus penduduk tersebut akan menggambarkan kualitas penduduk Indonesia ditinjau dari tiga aspek, yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
"Dengan data yang valid dan berkualitas pemerintah bisa melaksanakan berbagai program pembangunan di dalam rangka meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat dan juga untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SGDs) sebagaimana amanat pembangunan global yang sudah disepakati," kata dia.
Data yang nanti dihasilkan pada Sensus Penduduk 2020 akan mempunyai peran strategis dalam upaya pemerintah mencapai target SDGs untuk enam hal, di antaranya menyangkut masalah kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, serta sanitasi dan air bersih.
Sensus Penduduk 2020 akan menjadi sensus kependudukan yang ketujuh yang diselenggarakan oleh BPS setelah sebelumnya pada 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.
Pada Sensus Penduduk 2010, populasi Indonesia secara de facto tercatat sebanyak 237 juta. Dari hasil proyeksi penduduk, jumlah populasi di Indonesia akan sebesar 305 juta jiwa pada 2035.
"Sungguh sebuah jumlah yang besar, dengan segala tantangan yang akan kita hadapi. Karena itu, kita perlu mengantisipasi berbagai masalah sejak dini," kata Suhariyanto. (Antara)
Editor : Melki Pangaribuan
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...