BPS: Penduduk Miskin Papua Barat Turun 0,35 Persen
MANOKWARI, SATUHARAPAN.COM - Jumlah penduduk miskin di wilayah Provinsi Papua Barat mengalami penurunan sebesar 0,35 persen dari Maret 2018 ke September 2018.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat Endang Retno di Manokwari, Selasa (15/1), mengatakan, penduduk miskin di Papua Barat pada Maret 2018 sebanyak 214,47 ribu jiwa atau sekitar 23,01 persen dari jumlah penduduk. Pada September 2018 turun menjadi 213,67 ribu jiwa (22,66 persen).
"Dari Maret 2016 hingga September 2018 penduduk miskin di Papua Barat cenderung mengalami penurunan. Kita patut bersyukur program pengentasan kemiskinan di Provinsi Papua Barat cukup berhasil," kata Endang.
Penduduk Miskin pada September 2016 sebesar 24,88 persen atau sebanyak 223,60 ribu jiwa, naik sedikit menjadi 228, 38 ribu jiwa pada Maret, 2017. Pada September 2017 penduduk miskin di daerah ini kembali turun menjadi 212,86 ribu jiwa.
Pada Maret 2018 prosentase penduduk miskin di Papua Barat kembali turun 23.01 persen atau sekitar 214.47 ribu jiwa dan turun lagi pada September 2018 menjadi 213.67 ribu jiwa atau 22,66 persen dari total jumlah penduduk di daerah tersebut.
"Untuk wilayah perkotaan prosentasenya naik 0,47 persen menjadi 5,57 persen dari 5,10 persen pada Maret 2018. Sedangkan prosentase penduduk miskin perdesaan turun cukup besar yakni 1,02 persen menjadi 34,29 persen dari 35,31 persen pada Maret 2018," kata Retno.
Ia menyebutkan peranan komoditas makanan cukup besar terhadap garis kemiskinan. Bahkan perbandingannya cukup jauh dari komoditas bukan makanan baik perkotaan maupun perdesaan.
Pada September 2018, sumbangsih makanan terhadap garis kemiskinan di perkotaan mencapai 72,23 persen dan perdesaan 80,68 persen. Penyumbang tertinggi komoditas beras dan rokok.
"Pada komoditas nonmakanan, penyumbang terbesar dari perumahan mencapai 10,78 persen di daerah perkotaan dan 8,23 persen di daerah perdesaan," katanya lagi.
Untuk garis kemiskinan, lanjut Endang, dari Maret hingga September 2018 mengalami kenaikan dari Rp.516.362 perkapita perbulan menjadi Rp.560.976 perkapita perbulan. Kenaikan garis kemiskinan pada tahun tersebut mencapai 8,64 persen. (Antaranews Papua Barat)
Editor : Melki Pangaribuan
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...