BPS: Penumpang Angkutan Udara Domestik Juni 2015 Turun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengungkapkan bahwa pada Juni 2015 jumlah penumpang angkutan udara domestik mencapai sekitar 5,7 juta orang atau turun 4,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Penerbangan domestik terjadi penurunan 4,31 persen dari 5,91 juta orang menjadi 5,7 juta orang. Demikian juga dengan penerbangan internasional,” kata Suryamin di Kantor BPS Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat, Senin (3/8).
Menurutnya, penurunan tersebut terjadi karena jumlah wisatawan mancanegara yang turun dan bertepatan dengan bulan Ramadan.
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan laut pada Juni 2015 mengalami peningkatan 2,17 persen dari 1,3 juta orang pada Mei 2015 menjadi 1,33 juta orang pada bulan Juni.
“Dugaan kami dari pengamatan saat melakukan survei, sekarang pelayanan angkutan laut sudah cukup bagus dan kapal-kapal juga cukup bagus, Pelni juga berbenah. Jadi ada pengaruhnya. Dan juga tarifnya tidak berbeda jauh pada saat pesawat tarif rendah itu bisa tersaingi oleh angkutan laut.”
Kemudian, BPS juga mencatat bahwa angkutan barang turun 1,31 persen menjadi 19,9 juta ton. Hal ini dikarenakan faktor ekspor impor yang menurun dan persiapan bulan puasa di bulan Juni seperti pengiriman barang tidak naik karena titik puncaknya berada di bulan Mei yaitu satu bulan sebelum puasa.
Penurunan penumpang juga terjadi pada angkutan kereta api sebesar 1,25 persen dan untuk barang terjadi peningkatan sebesar 6,12 persen.
“Ini bagus untuk perpindahan barang, distribusi barang sehingga ada dampaknya juga terhadap beberapa komoditi bahan makanan itu terkendali karena sekarang angkutan kereta kita sudah double track.”
Secara kumulatif (Januari-Juni 2015), lanjut dia, penumpang angkutan udara melalui pesawat udara domestik naik 14,06 persen. Sedangkan untuk penumpang angkutan udara ke luar negeri naik tipis sebesar 0,04 persen.
Kemudian penumpang angkutan laut secara kumulatif naik menjadi 13,20 persen. Menurutnya, ini merupakan kemajuan yang sangat baik, apalagi nantinya akan ada tol laut yang akan menambah minat masyarakat untuk memakai moda transportasi laut. Selain itu, dengan adanya tol laut angkutan barang juga diprediksi akan meningkat.
Sedangkan untuk angkutan kereta api secara kumulatif terjadi kenaikan yang cukup drastis karena sudah ada double track yaitu sebesar 18,17 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014 lalu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...