BPS Perkirakan Inflasi Maret akan Rendah
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM – Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo memperkirakan inflasi mulai terjadi pada Maret, setelah deflasi pada Januari dan Februari.
"Kita lihat bagaimana yang terjadi, mudah-mudahan sesuai harapan kita, kalau pun terjadi inflasi tidak terlalu tinggi," katanya di Jakarta, Senin (2/3).
Sasmito mengatakan ada kemungkinan terjadi inflasi pada Maret, karena pemerintah telah menaikkan harga premium dari sebelumnya Rp6.600 per liter menjadi Rp6.800 per liter serta menyesuaikan harga elpiji tabung 12 kg.
Namun, inflasi diperkirakan rendah, bahkan masih mungkin kembali terjadi deflasi, karena Maret telah memasuki masa panen. Harga beras yang sempat mengalami kenaikan pada Februari dipastikan akan kembali turun.
"Untuk harga BBM dan elpiji yang naik pada Maret, itu akan memberikan dampak. Tapi yang pasti padi mulai panen, kalau padi panen maka suplai padi banyak, akibatnya harga gabah akan turun lagi. Mungkin nanti akan balance, kalau terjadi demikian, kayaknya inflasi kecil mungkin terjadi," ujarnya.
Sebelumnya, BPS mengumumkan pada Februari 2015 tercatat deflasi 0,36 persen, yang dipengaruhi oleh turunnya harga bahan makanan seperti cabai dan daging ayam serta rendahnya harga bahan bakar minyak (BBM).
Dengan terjadinya deflasi Februari, kata Sasmito, maka sepanjang tahun kalender Januari-Februari 2015 masih tercatat deflasi 0,61 persen, karena pada Januari juga sempat mengalami deflasi sebesar 0,24 persen. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...