Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:31 WIB | Sabtu, 16 November 2024

BRICS Tawarkan Status Negara Mitra kepada Turki

Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan) dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, (kiri) berjabat tangan saat bertemu di sela-sela KTT BRICS di Kazan, pada 23 Oktober 2024. (Foto: dok. AFP)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Turki ditawari status negara mitra oleh kelompok negara BRICS (dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) kata Menteri Perdagangan Turki, Omer Bolat, saat Ankara melanjutkan apa yang disebutnya sebagai upayanya untuk menyeimbangkan hubungan Timur dan Baratnya.

Turki, anggota NATO, dalam beberapa bulan terakhir telah menyuarakan minatnya untuk bergabung dengan kelompok ekonomi berkembang BRICS, yang terdiri sekarang bertambah anggota Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menghadiri KTT para pemimpin BRICS yang diselenggarakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan bulan lalu, setelah Ankara mengatakan telah mengambil langkah formal untuk menjadi anggota kelompok tersebut.

"Mengenai status Turki terkait keanggotaan (BRICS), mereka menawarkan Turki status keanggotaan mitra," kata Bolat dalam sebuah wawancara dengan penyiar swasta TVNet pada hari Rabu. "(Status) ini adalah proses transisi dalam struktur organisasi BRICS," katanya.

Ankara melihat kelompok BRICS sebagai peluang untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara anggota, daripada sebagai alternatif bagi hubungannya dengan Barat dan keanggotaan NATO, kata Erdogan.

Pejabat Turki telah berulang kali mengatakan bahwa potensi keanggotaan BRICS tidak akan memengaruhi tanggung jawab Turki terhadap aliansi militer Barat.

Selain keanggotaan penuh, anggota BRICS memperkenalkan kategori "negara mitra" di Kazan, menurut deklarasi yang dikeluarkan oleh BRICS pada tanggal 23 Oktober.

Bolat tidak mengatakan apakah Ankara telah menerima proposal tersebut. Seorang pejabat di Partai AK yang berkuasa di Erdogan mengatakan bulan ini bahwa meskipun proposal tersebut telah dibahas di Kazan, status negara mitra akan jauh dari tuntutan Turki untuk menjadi anggota. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home