BRIN: Duri Landak dapat Jadi Gel Penyembuh Luka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset terhadap manfaat duri landak untuk dapat dijadikan sebagai gel penyembuh luka.
Peneliti Pusat Riset Zoologi Terapan, BRIN Andhika Yudha Prawira dalam webinar yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (18/11) menekankan penelitian ini dilakukan untuk membuktikan khasiat duri landak secara saintifik, di mana masyarakat di beberapa daerah di Indonesia memanfaatkan duri landak sebagai salah satu metode penyembuh luka.
"Biasanya dimanfaatkan sebagai pereda nyeri dan penyembuh luka, dengan cara dibakar dan abunya diterapkan pada bagian yang luka, biasanya di gigi atau daerah lainnya," kata Andhika.
Melalui kolaborasi penelitian yang dilakukan antara BRIN dan IPB University ini, Andhika menjelaskan penelitian dilakukan dengan cara menerapkan gel dengan ekstrak duri landak, krim dengan ekstrak duri landak, bahan dasar gel dan krim saja, pengolesan obat luka yang dijual secara komersial, serta tanpa penerapan apa-apa.
Ia melanjutkan riset tersebut dilakukan terhadap tikus putih yang mengalami luka bakar dan luka sayatan.
"Berdasarkan uji coba tersebut, ditemukan pemberian gel duri landak memiliki efek baik terhadap penyembuhan luka bakar dan iris pada tikus," ujarnya.
Dalam penelitian ini juga, kata Andhika, ditemukan proses penyembuhan yang sebanding dengan pemberian produk komersial, baik pada tingkat makroskopik maupun mikroskopik
"Mortalitas pada formula ini juga sama rendahnya dengan produk komersial," ungkapnya.
Andhika menekankan riset ini juga bertujuan untuk memaksimalkan limbah duri landak yang terjatuh, baik itu di penangkaran maupun di kebun binatang. Sebab, landak merupakan salah satu hewan yang dilindungi.
Ia juga mengungkapkan pihaknya kini telah mengajukan analisis mekanisme kerja, sebagai langkah awal agar obat ini bisa dimanfaatkan lagi secara lebih luas.
Namun sementara ini, Andhika memfokuskan produk riset ini untuk dapat diaplikasikan kepada hewan, meskipun tetap berproses untuk dapat diaplikasikan kepada manusia di kemudian hari. Oleh karena itu, ia berharap agar hasil risetnya ini bisa dimanfaatkan secara luas oleh banyak pihak.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...