Buah Maja, Asal Muasal Majapahit
SATUHARAPAN.COM - Buah tanaman ini terlibat dalam mitos asal muasal nama kerajaan Majapahit, konon Raden Wijaya, sang pendiri kerajaan, menerima sebidang tanah di daerah Sidoharjo, Jawa Timur. Saat membangun daerah itu, seorang prajuritnya yang memakan buah Maja. Kebetulan yang dimakan adalah buah yang berasa pahit karena mungkin masih mentah. Oleh sebab itu ia menamakan daerah itu sebagai Majapahit.
Buah tanaman ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai bel fruit. Sedangkan di Indonesia dikenal sebagai Maja atau Maja Batu. Tanaman ini aslinya tumbuh liar di hutan-hutan di India, Sri Lanka, Pakistan dan Bangladesh, dan telah lama dibudidayakan. Biasanya di tanam di pekarangan candi. Maja kemudian menyebar ke beberapa negara di Indo Cina, dan Asia Tenggara. Di Jawa pohon ini dijumpai di bagian timur.
Sosok tanaman ini kecil dan daunnya mudah luruh. Tingginya sekitar 10-15 meter dan diameter batang bawah mencapai 25-50 centimeter. Cabang yang tua berduri. Daunnya berseling dan beranak daun tiga-tiga. Perbungaannya berbentuk tandan keluar dari ketiak daun, bergerombol dan kelopak bunga berbentuk segi tiga, berwarna kehijau-hijauan hingga putih. Buahnya berbentuk buah buni agak bulat, diameter 5-12,5 centimeter. Kulit buah kadang-kadang mengayu dan keras, bijinya 6-10 buah berada dalam daging buah yang jernih.
Maja (Aegle marmelos (L.) Correa) berasal dari daerah subtropics dan bisa tumbuh dengan kondisi yang keras, tahan terhadap iklim yang ekstrem (kering maupun dingin). Di India tanaman ini bisa tumbuh di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut. Di Asia Tenggara bisa tumbuh di ketinggian hingga 500 meter. Biasanya berbuah jika terjadi musim kemarau yang kentara. Perbanyakan umumnya dilakukan dengan biji, tetapi bisa secara vegetatif dengan stek tunas.
Buah Maja matang biasanya dimanfaatkan sebagai buah yang dimakan segar, juga bisa dibuat serbat atau sirup. Ada catatan bahwa di Jawa buah yang hampir matang di-iris dan dikeringkan, dan diseduh untuk obat disentri kronis, diare dan sembelit. Di Indo Cina, kulit batang dan daun digunakan untuk obat demam, dan di Sulawesi, kulit batang digunakan sebagai racun ikan. Daging buah maja mengandung protein, lemak, karbohidrat, karoten, tiamin, niasin, dan vitamin C.
(berbagai sumber)
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...