Bubut Jawa Tersisa di Muara Angke
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA) dan Hutan Lindung Angke Kapuk merupakan salah satu kawasan konservasi alami yang masih tersisa di Ibu Kota dan merupakan Hutan Mangrove terakhir di Jakarta.
SMMA yang memiliki luas 25,02 hektar sedangkan Hutan Lindung Angke Kapuk 44,76 hektar belum banyak dikenal masyarakat, karena memang areal kawasan ini dikelilingi perumahan mewah.
Kedua kawasan ini memiliki banyak keragaman hayati yang sampai saat ini masih terjaga. Ada sekitar 117 jenis burung terdapat di kawasan tersebut. Satu diantaranya adalah burung bubut jawa (Centropus nigrorufus) yang saat ini berstatus terancam punah.
Bubut jawa berukuran 46 cm, berwarna gelap, kepala, punggung, paruh, kaki serta ekornya berwarna hitam mengkilat, sayapnya merah karat dan iris matanya berwarna merah.
Makanan burung ini adalah serangga, siput, kelabang, kepiting kecil, telur burung, katak dan ular pohon semua disantapnya. Habitat bubut jawa adalah di daerah rawa, di pinggir pantai, semak-semak paku laut, padang ilalang sekitar mangrove, semak dan padang rumput dekat aliran sungai.
Burung ini merupakan jenis endemik pulau Jawa atau hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Di Jakarta bubut jawa hanya bisa ditemukan di kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke dan Hutan Lindung Angke Kapuk.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...