Jalak Putih Sangat Terancam Punah

Burung Jalak putih (Sturnus melanopterus) terlihat di kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA), Sabtu 7 Maret 2015. Jalak putih adalah satwa yang dilindungi yang kini berstatus kritis sangat terancam punah. (Foto-foto: Ahmad Baihaqi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA) dan Hutan Lindung Angke Kapuk merupakan salah satu kawasan konservasi alami yang masih tersisa di Ibu Kota dan merupakan Hutan Mangrove terakhir di Jakarta.

Kedua kawasan ini memiliki banyak keragaman hayati yang sampai saat ini masih terjaga. Ada sekitar 117 jenis burung terdapat di kawasan tersebut. Diantaranya adalah jalak putih (Sturnus melanopterus).

Jalak putih biasanya berukuran (sekitar 20-25 cm), berwarna dominan putih dan sedikit hitam di ujung sayap dan ekornya. Jalak ini merupakan burung yang sangat terancam punah serta dilindungi Undang-undang. Status burung ini di International Union for Conservation of Nature (IUCN) adalah Critical Endangered atau sangat terancam punah.

Di alam, burung ini kebanyakan bersarang di lubang-lubang pohon. Populasi burung jalak putih sekarang ini sangat memprihatinkan, sehingga perlu adanya tindakan untuk melestarikan keberadaan burung jalak putih tersebut.

Di kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke, populasi burung ini diperkirakan hanya berjumlah 4-6 ekor.