Buka PRJ Monas, Basuki Sindir Kepala UPT Sampai Sponsor
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan mengganti Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Taman Monumen Nasional (Monas) Firdaus Rasyid kalau masih membiarkan pedagang kali lima (PKL) berjualan di Taman Monas.
“Satpam yang suka memasukkan motor atau mobil tiap malam dengan dibayar Rp 3.000-Rp 5.000 juga akan dipecat, demikian juga yang menyewakan mobil Rp 15.000. Kalau seperti itu masih terus terjadi, Kepala UPT-nya mesti diganti. Bagi saya itu masalah,” Basuki menegaskan dalam sambutannya saat pembukaan PRJ Monas, di Lapangan Taman Monas, Selasa (10/6).
Ia mengaku mendapat laporan tersebut resmi dari intelijen polisi. Selain itu, ia juga mengaku mengetahui detail informasi pemilik kendaraan yang dimasukkan dan dioperasikan di Monas.
Basuki berharap Monas bebas PKL setelah HUT Jakarta. Tidak akan ada lagi toleransi terhadap PKL. Dia menyesalkan, karena pada era kepemimpinan Gubernur DKI Sutiyoso (Bang Yos) semua PKL dipindahkan ke IRTI (lapangan parkir di selatan Tugu Monas, dari singkatan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia, Red), namun faktanya PKL masih banyak berjualan di sembarang tempat, termasuk di dalam Tugu Monas. Selain menimbulkan ketidaknyamanan pengunjung, hal itu juga melanggar Perda No 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum.
“Waktu zaman Bang Yos, semua PKL sudah dipindahkan ke IRTI. Perda kami sudah mengatur tidak boleh berjualan di taman, di trotoar, kenyataannya PKL selalu ada di setiap tempat orang berlalu lalang,” Basuki menyesalkan.
Maka, PKL yang mendapat kesempatan berjualan di Pekan Rakyat Jakarta (PRJ) Monas ini diberikan badge dan didata namanya. Kalaupun sakit, hanya boleh digantikan anggota keluarganya.
Tahun depan, diharapkan PRJ Monas sudah memakai sistem e-money. Sebab itu Pemprov DKI akan mengundang pihak perbankan lebih banyak untuk mensponsori, sekaligus mengontrol produk PKL yang memiliki daya saing baik. Dengan demikian, bagi PKL yang tahun ini produknya kurang laku, kemungkinan tahun depan tidak akan bisa berjualan di PRJ Monas lagi.
Selain itu, Basuki menambahkan, Pemprov DKI sedang berupaya membangun jaringan kereta ringan dengan memanfaatkan ruang bawah tanah dan ruang udara, yaitu MRT. Namun, sebelum itu semua dibangun, disediakan bus-bus tingkat gratis.
Seperi biasa, mantan Bupati Belitung Timur yang senantiasa ekspresif itu tak lepas dari kebiasaan menyindir, yang spontan ia ungkapkan kepada salah satu sponsor acara PRJ Monas agar menyumbang bus untuk Pemprov DKI. Seperti diketahui. Telkomsel, TiPhone, dan Roda Mas, pada 6 Juni kemarin telah memberikan hibah bus untuk Jakarta, total 30 unit bus.
“Kami berterima kasih kepada Telkomsel yang katanya nanti mau menyumbang 10 bus lagi, ada Mayapada juga, dan setelah ini mudah-mudahan mengetuk pintu hati Indosat yang belum menyumbang,” sindirnya.
Jika ada perusahaan swasta yang ingin menyumbang bus, Basuki menjamin seluruh tanggung jawab operasi, pemeliharaan, servis, sopir, dipegang Pemprov DKI.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...