Buka Puasa Bareng, Wartawan Kejar Tanda Tangan Presiden
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo melangsungkan buka puasa bersama dengan wartawan Istana Kepresidenan, di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (6/7).
Uniknya, di akhir acara, puluhan wartawan menyodorkan telepon genggam mereka ke hadapan Presiden Jokowi. Bukan untuk merekam pernyataan yang hendak disampaikan, melainkan meminta mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu membubuhkan tanda tangan pada casing bagian belakang.
Sekitar 50 telepon genggam dengan berbagai merek, Blackberry, Iphone, Lenovo, Mito, Samsung, Sony, hingga Asus, akhirnya berhasil mendapatkan tanda tangan Presiden Jokowi. Bahkan tidak hanya telepon genggam, power bank, laptop atau notebook, hingga kain sapu tangan juga ikut antri menantikan goresan spidol berwarna abu-abu yang dipegang Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi sendiri baru hadir di Istana Negara pada pukul 17.15 WIB. Dia pun langsung menghampiri seluruh wartawan yang telah menempati bangku-bangku yang disediakan untuk bersalaman, sambil sesekali terlihat bercanda.
Tidak ketinggalan, ajakan foto selfie dari para wartawan juga terlihat menghujani Presiden Jokowi yang malam itu menggunakan peci berwarna hitam, kemeja berwarna putih, dan celana panjang berwarna hitam.
Presiden Jokowi pun sempat menyampaikan kata sambutan dalam acara buka puasa bersama tersebut. Namun sayangnya, ucapan berdurasi sekitar 30 menit dari Presiden tersebut bukan untuk diberitakan kepada publik. Kebanyakan, informasi yang disampaikan berkaitan dengan teknis peliputan acara Presiden, baik saat berada di dalam Kompleks Istana Kepresidenan ataupun di luar.
Dalam acara tersebut, turut hadir Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki.
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...