Loading...
SAINS
Penulis: BPK PENABUR Jakarta 16:39 WIB | Senin, 23 Oktober 2023

Bukan Debat Kusir, Debat Tipe Ini Akan Meningkatkan Skill-mu

Bukan Debat Kusir, Debat Tipe Ini Akan Meningkatkan Skill-mu
Eunike Stella Lee, peserta didik SMAK 1 PENABUR (Foto : BPK PENABUR Jakarta)
Bukan Debat Kusir, Debat Tipe Ini Akan Meningkatkan Skill-mu
Eunike Stella Lee, Peserta Didik SMAK 1 PENABUR dijemput di Soekarno-Hatta International Airport Oleh Kepala Sekolah dan Perwakilan Guru Setelah Mengikuti NSDC 2023 (Foto:: BPK PENABUR Jakarta)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Berangkat dari rasa penasaran sejak open house, Eunike Stella Lee, peserta didik SMAK 1 PENABUR mulai mengikuti English Debating Society (EDS) di kelas X. Dari awal masuk EDS, Eunike dan teman-teman telah dibekali kemampuan mentoring oleh kakak kelas, serta training dari para coach untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan public speaking serta critical thinking.

Berbeda dengan “debat kusir” yang mengacu pada perdebatan yang tak tentu ujung pangkalnya, EDS merupakan komunitas yang mengarahkan anggotanya untuk bisa mempertahankan pendapatnya berdasarkan data dan fakta.

“Setelah dua tahun menekuni debat, tentunya saya belajar banyak hal. Saya jadi lebih percaya diri saat mengutarakan pendapat di depan umum, mengetahui strategi menyampaikan opini agar lebih persuasif, dan ‘kupas tuntas’ dalam menganalisis sesuatu, karena debat memaksa saya untuk mengelaborasi setiap hal yang disampaikan, dan itu sangat berguna, misalnya dalam melakukan presentasi di berbagai mata pelajaran.” ungkap Eunike.

Selain berlatih, di EDS peserta didik juga diberikan kesempatan mengikuti berbagai lomba debat baik yang diadakan sekolah maupun universitas, seperti Youth Thinkers' Trophy, Smakone Cup, AuAntarsiswa, Asian Worlds Schools, ALSA UI, dan masih banyak lagi, “Kami rajin mengikuti berbagai lomba debat untuk mengumpulkan ‘jam terbang’ agar semakin terbiasa bersaing dengan para pendebat dari seluruh Indonesia.” ujar Eunike.

Pada tahun 2022 ketika duduk di kelas XI, Eunike sebenarnya lebih fokus mengikuti lomba-lomba debat berbahasa Indonesia karena di EDS hal tersebut turut dilatih. Namun, sayangnya setelah mengikuti babak penyisihan tingkat provinsi Ia belum berhasil masuk tiga besar mewakili provinsi DKI Jakarta di ajang Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI). Tetapi, hal tersebut tidak mematahkan semangat, Eunike bertekad lolos National Schools Debating Championship (NSDC) 2023 mewakili provinsi DKI Jakarta. 

Babak penyisihan tingkat provinsi dimulai pada 3 September 2023. Eunike dan para pesaingnya diberikan dua  mosi dan harus merekam serta mengunggah dua video pidato ke kanal YouTube,“Satu video berupa pidato sebagai Prime Minister dan satu lagi sebagai Leader of Opposition. Kedua video tersebut selanjutnya dinilai oleh para juri dan tiga perwakilan pembicara terbaik dari setiap provinsi akan dipilih untuk berlaga di NSDC tingkat nasional.” jelas Eunike.

Seminggu kemudian, Eunike mendapatkan pengumuman dari Dinas Pendidikan bahwa Ia serta dua peserta lainnya lolos. Eunike hanya memiliki waktu dua minggu untuk persiapan dan kemudian langsung berangkat ke Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta mengikuti NSDC tingkat nasional mewakili provinsi DKI Jakarta pada 2-7 Oktober 2023. 

“Saya cuma diberi waktu latihan dua minggu dan membentuk dinamika tim, padahal saya belum kenal dengan teammates saya karena berasal dari sekolah yang berbeda. Biasanya membentuk dinamika dan komunikasi yang baik dalam tim membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan berbulan-bulan. Ini merupakan sebuah tantangan besar bagi saya, tetapi saya bersyukur karena memiliki support system yang baik, mulai dari guru pembimbing, coach, dan orang tua yang terus mendorong saya untuk menjadi yang terbaik.” tutur Eunike.

Berkat kerja keras dan dorongan dari orang-orang terdekat, Eunike berhasil meraih Gold Medal 4th Best Speaker di NSDC 2023. Ia dan tim perwakilan provinsi DKI Jakarta juga berhasil menjadi 8th Breaking Team and Octofinals pada ajang tersebut.

Menurut Eunike, selain melatih kemampuan public speaking dan critical thinking, kemampuan debat ternyata dapat meningkatkan networking skills, “Meskipun debat pada umumnya sangat kompetitif, tetapi di luar itu komunitas debat, mulai dari debaters, coaches, hingga judges sangat friendly dan down-to-earth. Saya mendapat banyak teman dekat dalam komunitas debat dari berbagai kalangan, namun ini hanya akan terjadi jika kita yang memulai menjalin relasi dengan mereka serta bersikap sportif dalam perlombaan.”

Selain itu, memiliki keinginan belajar berbagai topik mulai dari pendidikan, seni, budaya, politik, dan filosofi dengan rajin membaca buku, berita, serta berdiskusi bersama orang lain penting dimiliki seseorang yang memiliki keinginan mendalami ilmu debat. Kemudian, menjadi seorang pendebat juga harus mau menerima saran dan masukan baik dari kakak kelas, coach, maupun juri yang menilai dalam sebuah kompetisi.

“Everything you do, start with passion first. When you like what you do, you persist through all the good and bad, and you are willing to learn, then the achievements will follow.” pesan Eunike kepada seluruh peserta didik BPK PENABUR Jakarta agar terus rajin belajar dan menggapai prestasi sesuai bakat yang dimiliki.

Editor : Eti Artayatini


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home