UK Maranatha Ajak Mahasiswa Sehat dan Berprestasi Tanpa Narkoba
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (DKA) Universitas Kristen (UK) Maranatha mengajak mahasiswanya untuk sehat dan berprestasi tanpa Narkoba.
Dalam judul seminar “Muda, Bahagia, Berkarya Tanpa Narkoba: Wujudkan Generasi Bersih Narkoba”, Saras Putri Utami, S.I.Kom, Penyuluh Narkoba Ahli Muda Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung menjelaskan bahwa mayoritas pengguna narkoba memeroleh narkoba pertama kali dari teman atau pacar.
Untuk mengatasi hal ini, BNN telah merancang strategi P4GN, yaitu pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika. Meskipun demikian, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba terus meningkat setiap tahun.
Menurut Saras, hal ini terjadi karena BNN lebih berfokus pada pemberantasan daripada rehabilitasi, yang membuat sifat adiktif pada pengguna narkoba terus ada dan penggunaan narkoba kembali dilakukan.
“Narkotika adalah zat-zat yang ketika dimasukkan ke dalam tubuh melalui konsumsi oral atau injeksi. Dapat merangsang serta menekan aktivitas sistem saraf pusat, memengaruhi pikiran, suasana hati, perasaan, dan perilaku seseorang," kata Saras dikutip Senin (23/10).
Menurutnya, ketika seseorang menggunakan narkotika, kadar dopamin dalam otak meningkat hingga delapan kali lipat. Peningkatan dopamin ini dapat menciptakan perasaan euforia dan kenyamanan yang intens. Oleh karena itu, individu mungkin cenderung mencari pengalaman yang sama setelah merasakan efek tersebut.
"Sehingga, masyarakat perlu mengembangkan kemampuan self-regulation, yaitu kemampuan untuk mengendalikan impuls, emosi, dan pengaruh lingkungan dengan belajar untuk mengelola emosi dengan baik, serta melatih diri untuk mempertimbangkan konsekuensi dari perilaku sebelum bertindak,” tutur Saras.
Tidak hanya Saras, Pdt. Yerry Pattinasarany, seorang aktivis anti narkoba, turut membagikan pengalamannya saat terseret narkoba selama sepuluh tahun karena pengaruh pergaulan yang salah, serta dampak negatifnya terhadap karier dan prestasinya.
Yerry mengungkapkan bahwa sebelum terlibat dengan narkoba, ia merupakan siswa yang rajin dan memiliki berbagai prestasi. Namun, sejak terlibat dengan narkoba, prestasinya menurun, bahkan sampai dikeluarkan dari sekolah saat masih SMP.
“Oleh karena itu, penting sekali memilih lingkup pertemanan yang positif dan sehat,” ucap Yerry.
DKA UK Maranatha menyelenggarakan kegiatan “Maranatha Sehat Tanpa Narkoba” pada Jumat 13 Oktober 2023 yang diikuti oleh seluruh civitas academica UK Maranatha dalam dua sesi, yaitu kegiatan kebugaran yang diadakan di Lapangan DKA dan seminar bebas narkoba yang diadakan di Auditorium Prof. Dr. P. A. Surjadi, M.A.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Inovasi, dan Kemitraan, Dr. Krismanto Kusbiantoro, S.T., M.T., CIQaR., menyebutkan bahwa tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terkait narkoba, dan memberikan wawasan tentang bagaimana menciptakan iklim positif di kampus.
“Di lingkungan kampus ini, tidak ada toleransi bagi mereka untuk menyebarkan narkoba. Namun, kami juga tidak akan menghakimi apabila ada yang terseret narkoba," kata Krismanto.
"Kampus harus jadi safe ground bagi semua orang. Oleh karena itu, mari manfaatkan energi ini untuk meraih prestasi karena ada banyak kesempatan bagi kita untuk berprestasi di kampus ini,” tambahnya.
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...