Bukan Him atau Her, tapi Hen: Swedia Tambah Kata Netral untuk Gender
STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM – Swedia mengambil langkah menggunakan kata baru bulan lalu dalam perdebatan mengenai sebutan terkait jenis kelamin, dengan menambahkan kata ganti pribadi generik baru ke dalam kamus resmi.
Hal itu dilakukan sebagai cara untuk menghindari referensi penyebutan kata ganti dengan referensi jender, seperti "him" atau "her" dalam bahasa Inggris. Demikian dilaporkan Christian Examiner.
Menurut media itu, dalam bahasa Swedia sekarang tersedia kata "hen" untuk digunakan sebagai pengganti kata ganti pribadi umum "han" (yang sama dengan "him" dalam bahasa Inggris) juga kata ‘’hon’’ (yang sama dengan ‘’her’’dalam bahasa Inggris).
Penggunaan baru dengan menciptakan kata "hen" pertama kali muncul secara tercetak pada di buku anak-anak "Kivi & Monsterdog" pada tahun 2012 dan banyak pendidik segera mengikuti dan mengganti kata ganti spesifik gender dengan istilah yang generik.
Namun demikian, kata itu sebenarnya telah digunakan secara tidak resmi setidaknya sejak 2011, ketika kelas atas sekolah Egalia di Stockholm mulai menggunakannya sebagai kata ganti yang netral gender. BBC News melaporkan sekolah itu juga menghindari mengkategorikan mahasiswa sebagai mahasiswa laki-laki (mahasiswa dalam bahasa Indonesia) atau perempuan (mahasiswi dalam bahasa Indonesia) , dan menyebut semuanya sebagai "teman."
Apa yang dimulai sebagai iseng-iseng itu, menurut anggota Akademi Swedia, kini telah memperoleh traksi. Ada begitu banyak kata yang layak dimasukkan bersama sekitar 13.000 penambahan dan pengeditan yang dilakukan pada tahun 2015 oleh akademisi terhadap kamus Swedia.
Kata "hen" dapat digunakan dalam dua kasus, menurut kamus, yaitu ketika jenis kelamin seseorang tidak diketahui (seperti transeksual) atau jika penunjukan jenis kelamin tersebut dianggap sebagai tidak relevan.
Swedia telah lama diakui para aktivis di bidang kesetaraan jender. Situs berita Christian Science Monitor melaporkan pada 2012 bahwa pergeseran ke arah bahasa yang netral secara jender merupakan kebijakan resmi pemerintah yang bertujuan meningkatkan egalitarianisme.
Menurut situs berita itu, Departemen Pendidikan Swedia pada tahun 2008 menyediakan dana sekitar 110 juta Crown Swedia (sekitar US$ 16,3 juta) untuk mendorong guru-guru yang "secara aktif melawan stereotip jender dan mempromosikan kesetaraan jender."
Sekarang, di Swedia, bahkan fasilitas kamar mandi dianggap juga sebagai ‘’medan perang’’ dalam upaya menghapuskan identitas gender. Sebuah kamar mandi baru di kota Umea, Swedia utara dilaporkan mengunakan tanda dengan siluet seorang pria dan seorang wanita, dengan panah menunjuk kedua arah.
Menurut The Local, situs berita berbahasa Inggris di Swedia, tanda netral gender itu membingungkan, bahkan bagi veteran pendukung kesetaraan jender.
Parlemen Swedia sangat menyetujui pernikahan sesama jenis pada tahun 2009, dan mengupayakan terus kebijakan multikulturalisme selama 40 tahun terakhir, yang oleh kritikus disebutkan telah terlalu jauh mengikis pandangan tradisional tentang gender.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...