Buntut Kerusuhan KJRI, 80 TKI Ditahan
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM - Hari ini dilaporkan sekitar 80 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ditahan polisi menyusul insiden aksi kerusuhan dan pembakaran KJRI Jeddah pada Senin (10/6), seorang TKI tewas dalam peristiwa itu.
Seorang TKI asal Jember yang sudah dua tahun bekerja di Arab Saudi, saat ini mengaku berada di penjara. TKI bernama Andi Indra Cahyono mengatakan kepada Radio Autralia melalui sambungan telpon hari ini (12/6), Andi bercerita jika dia ditahan bersama sekitar 80 orang TKI lainnya saat berusaha mengambil Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) di Konsulat RI di Jeddah.
Menurutnya, dia sudah ditahan selama dua hari dari setelah kerusuhan itu. Hubungan sambungan telpon dilakukan secara sembunyi-sembunyi diantara tahanan TKI lainnya, menghindari penyitaan telpon genggam yang dilakukan kepolisian Arab Saudi.
"Telpon genggam teman saya sudah diambil semua, tinggal dua tahanan yang masih bisa menyembunyikan termasuk saya dan telfon ini digunakan untuk mengabari melalui pesan singkat ke keluarga," kata dia.
Dirinya diangkut ke kantor polisi dengan menggunakan mobil saat sedang mengantri masuk ke gerbang kantor konsulat untuk mengambil surat perjalanan laksana paspor.
Dia sudah menjelaskan ke polisi dan menunjukan ke petugas secarik resi atau surat jadwal pengambilan paspor hari itu (10/6), namun polisi tidak percaya dan tetap menahannya.
"Di mobil saya sempat ditanya apakah saya datang kemarin saat kerusuhan dan saya bilang tidak, tapi cuma dicatat saja," kata Andi.
Andi Indra mengatakan sudah ada petugas dari Kedutaan yang datang untuk melihat kondisi puluhan TKI yang ditahan, hanya saja tidak ada jaminan mereka bisa dikeluarkan dari penjara.
Pasca kerusuhan kepolisian Jeddah menambah petugas keamanan yang berjaga di sekitar kantor Konsulat RI dari yang sebelumnya 30 menjadi sekitar 100 orang.
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa melalui konferensi pers kemarin menjelaskan saat ini kepolisian setempat menetapkan wilayah steril di sekitar konsulat dalam radius 200 meter dan tidak diperbolehkan ada kerumunan kecuali antrian.
Sementara Menko Polhukam, Djoko Suyanto menghimbau agar para TKI yang berada disana agar tidak melakukan tindakan provokatif yang bisa memicu kerusuhan kembali.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...