Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 17:05 WIB | Selasa, 15 Desember 2015

Buntut Serangan San Bernardino, AS Periksa Medsos Pemohon Visa

Pelaku serangan teror di San Bernardino, California, Tashfeen Malik, (kiri) dan Syed Farook. (Foto: Ist)

LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Amerika Serikat akan meneliti aktivitas di media sosial terhadap orang asing yang mengajukan visa ke AS. Hal itu menjadi prosedur baru setelah serangan mematikan yang menewaskan 14 orang di San Bernardino, California, Amerika Serikat, 2 Desember lalu.

Salah satu penembak dalam pembantaian itu, Tashfeen Malik, diketahui pernah mengirim pesan bahwa dia mendukung jihad Islam dan berharap suatu hari bergabung dalam perang.

Pesan itu disampaikan dalam akun Facebook kepada teman-temannya di Pakistan pada tahun 2012 dan 2014, seperti dilaporkan surat kabar Los Angeles Times, hari Senin (14/12).

Pesan diposting Malik (29 tahun) itu disampaikan sebelum dia masuk Amerika Serikat bersama tunangannya pada Juli 2014, kata Times mengutip dua pejabat tinggi penegak hukum federal.

Pesan Malik itu ditemukan agen FBI ketika menyelidiki apakah dia dan suaminya, Syed Rizwan Farook, memiliki hubungan langsung dengan organisasi militan asing dan diarahkan melakukan serangan.

Potensi Ancaman

Pesan Malik itu untuk pertama kali digunakan pejabat penegak hukum dan intelijen AS untuk memberi peringatan tentang potensi ancaman melalui pesan di media sosial dalam mengajukan visa ke AS. Pemerintah AS pun mulai prosedur baru untuk meninjau aktivitas orang di media sosial pada orang asing yang mengajukan visa ke AS.

Pejabat yang menolak disebutkan namanya itu mengatakan, tidak mau membahas teknik pemantauan media sosial yang sedang diuji. Namun satu pejabat pemerintah mengatakan prosedur baru akan memantau aktivitas di media sosial dalam pemohon visa.

Para penyelidik masih meneliti bukti bahwa militan asing mengarahkan Farook atau Malik untuk menyerbu dengan senapa pada sebuah pertemuan liburan rekan kerja. Selain membunuh 14 orang, dia melukai lebih dari 20, seperti dikatakan Biro Investigasi Federal (FBI). Serangan terorisme itu disebutkan terinspirasi oleh militan Islam.

Farook, pria imigran di AS kelahiran Pakistan, dan Malik, penduduk asli Pakistan. Keduanya menikah tahun lalu di Arab Saudi. Mereka tewas dalam baku tembak dengan polisi di San Bernardino, 100 kilometer sebelah timur Los Angeles.

FBI mengatakan bahwa pasangan itu menyatakan mereka bertindak atas nama Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS). Tapi Direktur FBI, James Comey, mengatakan tidak ada bukti bahwa kelompok militan mengarahkan mereka sebelum serangan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home