Turki Gelar Operasi Tangkapi Fethullahis
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Seorang mantan wakil Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Turki, dan dua terdakwa lainnya ditangkap polisi anti teroris pada hari Senin (14/12). Penangkapan itu sebagai bagian dari operasi yang menargetkan orang yang diduga terlibat dalam apa yang disebut "negara paralel" yang merupakan simpatisan ulama Islam Turki yang tinggal di Amerika Serikat, Fethullah Gülen.
Gulen adalah mitra dekat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, namun kemudian menjadi pengritiknya yang tajam dan membongkar kasus dugaan korupsi pemerintahan Erdogan. Bahkan konflik itu menyebabkan Erdogan menetapkan Gulen dan kelompoknya sebagai teroris.
BACA JUGA: |
Sebuah pengadilan pidana di Ankara, menurut kantor berita Turki, Anadolu, disebutkan memerintahkan penangkapan mantan Wakil AKP, Ä°zmir Ä°lhan Ä°sbilen, bersama dengan dua terdakwa lainnya, Kazim Avci dan Dilaver Azim. Salah satu terdakwa, Ali Celik, dibebaskan tetapi di bawah hukuman masa percobaan.
Tiga terdakwa dikirim ke pengadilan atas perintah penangkapan pada 14 Desember. Polisi anti-terorisme melancarkan operasi secara simultan di 10 provinsi di seluruh negeri sejak 11 Desember. Operasi menargetkan tokoh utama yang disebut pemerintah sebagai ‘’Organisasi Teroris Fethullahis’’ atau Feto, dan Struktur Negara Paralel (PDY) yang dipimpin Gulen. Ada lima orang yang ditahan dalam operasi itu, dan satu orang dibebaskan.
Seorang mantan pengacara Gulen, Abdulkadir Aksoy, juga dilaporkan menyerahkan diri kepada polisi. Sementara itu, polisi menahan 10 tersangka dalam operasi terhadap "negara paralel" yang berbasis di Adana, di 17 tempat di empat provinsi.
Operasi yang menargetkan "Feto / PDY" terus berlanjut sejak pemilihan parlemen di mana AKP menang dengan meyakinkan pada 1 November lalu.
Gulen sebelumnya merupakan sekutu Erdogan dan diyakini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam sistem peradilan dan pelayanan sipil Turki.
Erdogan berbalik melawan ulama ini dan para pengikutnya, menuduh mereka merupakan "negara paralel" setelah polisi dan jaksa menemukan mereka bersimpati kepada Gulen membuka penyelidikan korupsi dalam lingkaran dalam pemerintahan Erdogan pada tahun 2013.
Gulen tinggal di pengasingan di Amerika Serikat sejak tahun 1999 dan merupakan subjek dalam perintah penangkapan pemerintah Turki. Seorang jaksa menuntut hukuman penjara hingga 34 tahun bagi Gulen dengan tuduhan bahwa dia berusaha menggulingkan Erdogan. Namun Gulen membantah tuduhan tersebut.
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...