Bupati Indramayu Anna Sophanah Raih Penghargaan ProKlim 2018
INDRAMAYU, SATUHARAPAN.COM – Program manajemen sampah zero (Masaro) yang dilaksanakan oleh PT Polytama Propindo, mengantarkan Bupati Indramayu, Jawa Barat, Anna Sophanah meraih penghargaan sebagai pembina program kampung iklim (ProKlim) 2018, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
General Manajer Human Resources & Coorporate Secretary PT Polytama Propindo, Dwinanto Kurniawan di Indramayu, Kamis (25/10), mengatakan Masaro adalah program yang dikembangkan polytama selaku industri petrokimia penghasil bijih plastik dalam dua tahun terakhir, dengan menggandeng Laboratorium Teknologi Polimer Membrane ITB (LTPM-ITB).
"Masaro memberi banyak keuntungan. Selain menjaga kesehatan lingkungan dari limbah sampah juga sekaligus memberi nilai tambah secara ekonomi kepada masyarakat," kata Kurniawan.
Sukses Masaro oleh Polytama, kata Kurniawan, kemudian diapresiasi Kementerian LHK yang berujung pemberian penghargaan kepada Bupati Anna selaku pembina program tersebut.
Penghargaan ProKlim terhadap Bupati Anna juga, didorong kesuksesannya membina Bank Sampah yang dilakukan PT Pertamina Hulu Energi (HE) Offshore North West Java (ONWJ) di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur dan pemanfaatan teknologi pertanian ramah lingkungan oleh Kelompok Tani Buana Mukti di Kecamatan Sliyeg.
Dia mengatakan, untuk program Masaro sendiri, sampah yang diprioritaskan berasal dari desa setempat, dipilah sesuai jenisnya seperti sampah plastik dan organik.
Sampah dikumpulkan di sebuah tempat yang dibangun secara khusus di Tinumpuk, lalu melalui proses pabrikasi berskala kecil dan kemudian sampah-sampah tersebut diolah menjadi berbagai macam produk.
"Seperti bahan bakar alternatif, pupuk hingga hotmix untuk pengaspalan jalan,” katanya.
Sementara Bupati Indramayu, Anna Sophanah mendorong lebih banyak kelompok masyarakat yang peduli perubahan iklim dan kesehatan lingkungan.
Menurut Bupati, melalui program kampung iklim (ProKlim), telah mengatasi masalah pengelolaan sampah, penghijauan, penggunaan teknologi tepat guna ramah lingkungan, efisiensi pemakaian air bersih, penggunaan pupuk organik dan ketahanan pangan berbasis lingkungan.
"Saya juga mendorong pelibatan aktif perempuan dalam pelaksanaan program berorientasi kesehatan lingkungan, dan pemberian nilai tambah. Ini untuk pemberdayaan perempuan agar bisa berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Anna. (Antaranews.com)
Mengapa Rusia Ingin Rebut Kota Strategis Ukraina, Pokrovsk?
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Rusia berada sekitar tiga kilometer (1,9 mil) di sebelah selatan kot...