Bupati Wakatobi: Tiada Modal Kerja Picu Kemiskinan Nelayan
KENDARI, SATUHARAPAN.COM – Hugua, Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara mengatakan ketiadaan modal kerja oleh para nelayan menjadi salah satu pemicu kemiskinan yang melilit para nelayan di wilayah-wilayah pesisir Indonesia.
“Para nelayan di wilayah-wilayah pesisir pantai Indonesia tetap hidup dalam kemiskinan, karena tidak memiliki modal kerja untuk memanfaatkan berbagai potensi sumber daya perikanan di wilayah mereka,” kata Hugua di Kendari, Minggu (10/8).
Menurut dia, akibat ketiadaan modal kerja menyebabkan para nelayan di wilayah-wilayah pesisir pantai Indonesia hidup dalam belitan tengkulak atau rentenir.
Akibatnya kata dia, jerih payah para nelayan dalam menangkap ikan bukan meningkatkan kesejahteraan keluarganya melainkan hanya menguntungkan para tengkulak atau rentenir.
“Maka, para tengkulak yang meminjamkan modal kerja kepada para nelayan kaya-kaya dan hidup sejahtera, karena mereka punya akses pasar dan modal yang tersedia, kata bupati yang dinominasikan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan cabinet rakyat yang akan dibentuk presiden terpilih, Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Menurut dia, untuk mengatasi masalah yang melilit para nelayan, pemerintah harus mendirikan bank khusus yang melayani kebutuhan kredit usaha para nelayan.
Agar bank khusus nelayan tersebut benar-benar menjangkau para nelayan kata dia, maka bank khusus tersebut harus menyediakan tenaga pelayanan sampai pada tingkat desa.
“Tugas utama petugas bank khusus nelayan itu, memastikan para nelayan dan tani nelayan dapat mengakses fasilitas kredit yang disediakan bank tanpa harus ada jaminan atau agunan,” katanya. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...