Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 16:26 WIB | Rabu, 03 Desember 2014

Busyro Sebenarnya Sudah Tak Mau Jadi Pimpinan KPK

Calon Pimpinan KPK Busyro Muqodddas. (Foto: dok. satuharapan.com/Elvis Sendouw)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Calon Pimpinan KPK Busyro Muqoddas mengakui sebenarnya sempat berpikir untuk tidak mencalonkan diri lagi pada periode ke depan dan memilih untuk kembali mengajar di kampus.

"Empat hari sebelum pendaftaran Capim KPK berakhir, sebenarnya saya sudah mengambil ancang-ancang untuk kembali ke kampus," kata dia dalam Rapat Komisi III DPR terkait fit and proper test Capim KPK, di Ruang Rapat Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/12).

Namun, Busyro mengungkapkan sejumlah kalangan justru datang menghampiri, untuk meminta dia mempertimbangkan kembali menjadi pemimpin KPK.

"Saat itu, menurut saya jumlahnya masih sedikit, jadi saya ucapkan terima kasih saja," tutur dia.

Kemudian, lanjut Busyro, semakin hari jumlah dukungan kepada dia kian bertambah dan membuatnya risau. "Saya pun berpikir ulang, kemudian bertanya kepada teman-teman di internal KPK dan salat tahajud," tutur dia.

"Sampai akhirnya saya berada di dalam ruangan ini," Busyro menambahkan.

Sop Buntut

Sebelum memasuki Ruang Rapat Komisi II DPR, Busyro mengaku siap menjalani fit and proper test di Komisi III DPR meski hanya berbekal 'sop buntut' sebelum diuji.

"Tadi makan sop buntut. Insya Allah, fit. Tentu kita harapkan lancar. Saya siapkan dengan baik, saya akan jawab yang saya paham," kata dia.

Dia mengaku tak memandang perpecahan yang terjadi di parlemen. Menurutnya, kehadirannya di DPR dalam rangka mengikuti aturan dan tata krama karena diundang untuk mengikuti seleksi Capim KPK itu.

"Yang mengundang saya Komisi III DPR, jadi sudah tata krama saya merasa wajib hadir dan saya penuhi undangan untuk menjalani fit and proper test," ujar Busyro.

Busyro pun menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi III DPR terhadap proses dan hasil seleksi calon pimpinan KPK. Karena seperti diketahui, seleksi calon pimpinan KPK menuai polemik lantaran tetap digelar di saat DPR belum benar-benar bersatu.

"Saya mengikuti dengan penghormatan, memenuhi hak anggota DPR saya menghormati keputusan, terserah beliau. Saya pasrah," kata dia.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home