Cabai Merah di Palembang Rp 100.000/kg
PALEMBANG, SATUHARAPAN.COM – Harga cabai merah keriting di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang, pada Minggu (23/11), menembus angka Rp 100 ribu per kilogram, atau naik dibandingkan dengan harga sebelumnya Rp 85 ribu/kg.
Menurut Rifin (36) pedagang di Pasar Kelurahan 7 Ulu Palembang, Sumatera Selatan, kenaikan harga jual cabai merah tersebut karena nilai tebus dari pedagang pengumpul relatif cukup tinggi.
Di samping itu, pasokan barang dari daerah sentra produksi jumlahnya jauh berkurang.
Memang pasokan cabai merah keriting selama sebulan terakhir di samping kurang lancar, juga jumlahnya berkurang akibat petani gagal panen pada musim kemarau. Ia memperkirakan harga cabai akan berangsur normal sekitar dua pekan ke depan karena sekarang ini mulai musim hujan.
Sementara itu, terkait dengan melambungnya harga cabai merah di pasaran, sejumlah warga Kota Palembang mengeluhkan.
"Harga cabai merah keriting ini naik sejak sebulan terakhir mulai dari Rp40 ribu/kg dan terus bergerak naik hingga tertinggi hari ini mencapai Rp 100 ribu/kg," kata Ny. Rodiah, warga Kelurahan 7 Ulu.
Sejak harga cabai naik tajam, kata dia, timbul kebingungan karena cabai dibutuhkan untuk pelengkap menu makan setiap hari.
Lebih lanjut, Rifin, pedagang pengecer di pasar tersebut, mengatakan bahwa sejak harga jual cabai merah naik tajam, daya beli masyarakat jauh menurun.
Calon pembeli atau pelanggan yang biasa setiap hari membeli 2,5 ons, sekarang paling banyak 1 ons. Akibatnya, ia bersama pedagang lainnya mengaku sejak nilai tebus dari pedagang pengumpul relatif tinggi, pihaknya tidak berani menyediakan stok lebih banyak.
Sejak beberapa pekan terakhir mengurangi stok cabai. Kalau biasanya setiap hari menyediakan kisaran 60 kg, sekarang paling banyak 20 kg karena takut tidak habis.
Sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang, sebagian pedagang sayuran menyediakan stok cabai merah keriting dalam jumlah terbatas. Berbeda dengan aneka sayuran, masing-masing menyediakan stok barang dalam jumlah relatif cukup banyak sehingga berimbang dengan permintaan konsumen. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...