Caci Maki Lee Kuan Yew, Remaja Singapura Didakwa di Pengadilan
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Seorang remaja Singapura ditangkap aparat keamanan karena memposting video di YouTube yang berisi pernyataan yang penuh sumpah serapah dan menyerang mendiang pemimpin pendiri negara itu, Lee Kuan Yew, dan kekristenan.
Hari Selasa (31/3) ini dia didakwa melakukan pelanggaran, termasuk menyakiti perasaan keagamaan, dan diancam hukuman penjara. Amos Yee, remaja itu adalah seorang pelajar, dan dia mendengarkan dakwaan dibaca di sebuah pengadilan distrik. Dia dibebaskan dengan jaminan 20.000 dolar Singapura.
Yee berusia 17 tahun dan dinilai sudah cukup umur untuk diadili sebagai orang dewasa. Dia sudah dikenal di masyarakat lokal karena memposting di YouTube video lucu dan peran sebagai aktor cilik dalam film komedi.
Yee menghadapi tiga dakwaan terpisah, termasuk tindakan yang memiliki "niat sengaja melukai perasaan keagamaan atau ras pada orang lain".
Menurut media setempat, Straits Times, dia dinilai membuat komentar yang tidak sensitif tentang agama Kristen dan melawan Lee Kuan Yew. Dia ditangkap pada hari Minggu.
Video itu diposting pekan lalu, dan dia merayakan kematian pendiri Singapura itu serta mengkritik karir politiknya. Bahkan juga menantang Perdana Menteri, Lee Hsien Loong, untuk menuntutnya.
Setidaknya ada 20 laporan kepada polisi yang membuat Amos Yee didakwa. Selain itu Yee juga didakwa menyebarkan obyek cabul serta mengancam, dan komunikasi kasar yang menghina.
Video itu berdurasi delapan menit dan berjudul "Lee Kuan Yew Finally Dead.’’ Di situ Yee melancarkan serangan pedas pada tokoh Singapura berusia 91 tahun yang dikremasi pada hari Minggu lalu.
Yee menyamakan Lee Kuan Yew dengan Yesus dan menyerang kekristenan. Dia menyebut Lee, yang tidak menganut agama apapun, sebagai "orang yang mengerikan" dan menantang putranya, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, untuk menuntutnya.
"Tapi saya akan membandingkan dia dengan seseorang yang belum benar-benar diketahui orang sebelumnya, Yesus," kata Yee di video itu. "Mereka berdua haus kekuasaan dan berbahaya, tapi menipu orang lain untuk berpikir bahwa mereka yang penuh kasih dan baik."
Hakim memerintahkan Yee untuk menarik video yang diposting sementara kasus itu diproses. Dan sidang berikutnya dijadwalkan pada 17 April.
Di luar ruang sidang, seperti dilaporkan AFP, ayahnya berlinang air mata, dan dengan menggenggam tangannya dan mengatakan kepada wartawan, "Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengatakan sangat menyesal, PM Lee". Namun anaknya tersenyum dan melambaikan tangan kepada wartawan saat mereka meninggalkan gedung pengadilan.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...