Wisuda Pasukan Khusus ISIS Terekam dalam Foto-foto Terbaru
DEIR AZ-ZOUR, SURIAH, SATUHARAPAN.COM – Dengan penuh perhatian, para wisudawan yang berpakaian hitam itu mendengar pembicara di hadapan mereka yang berpidato mengajak mereka untuk mengubah dunia. Wajah mereka diselubungi oleh topeng dan masing-masing mencengkeram AK-47.
Itu merupakan pemandangan yang terekam dalam foto-foto terbaru yang dilansir oleh akun twitter Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) atau lazim disebut ISIS dalam beberapa hari terakhir, sebagaimana dilansir oleh foxnews.com, kemarin (30/3). Foto-foto ini menunjukkan munculnya angkatan terbaru dari pasukan bersenjata kelompok ekstremis yang sudah dikutuk di seluruh dunia itu. Diantara mereka, termasuk puluhan pejuang asing yang datang ke Suriah untuk bergabung dengan apa yang mereka klaim sebagai kekhalifahan Islam.
Mereka telah menjalani pelatihan ideologi dan persenjataan selama 18 bulan di sebuah universitas di Deir Az-Zour, Suriah utara, dan mereka sekarang siap untuk berperang dan membunuh.
"Ada dua pesan yang dikirim oleh ISIS selain untuk memberi kejutan: pertama, khalifah mereka adalah sebuah negara yang berfungsi dan sah. Kedua, ini adalah perjuangan jangka panjang," kata Ryan Mauro, analis keamanan nasional pada The Clarion Project, AS.
"Ini adalah cara mereka untuk mengatakan bahwa ISIS telah berhasil (dalam menciptakan negara) di mana Al Qaeda, Ikhwanul Muslimin dan Islamis lainnya telah gagal."
Dengan mempromosikan pasukan khusus mereka dalam serangkaian foto propaganda, para ahli mengatakan ISIS mengirimkan pesan kepada calon potensial bahwa mereka telah menciptakan kekuatan profesional, bersenjata lengkap dan berani mati untuk membela kekhalifahan mereka yang terus berkembang.
"Foto-foto wisuda ini mengirimkan pesan bahwa ISIS memiliki kemampuan militer yang siap membela kekhalifahan Islam - sebuah 'pemerintah' yang belum kehilangan kontrol dan akan mampu mempertahankan 'wilayah'-nya," kata Jasmine Opperman, analis Terotism Research & Analysis Consortium yang berbasis di Afrika.
Dalam satu tahun terakhir, brigade-brigade ISIS telah melalukan serangan. Mereka terus maju dan memperluas daerah kekuasaan hingga pada tingkat yang mengkhawatirkan. Di sisi lain, seiring dengan pejuang ISIS mempersiapkan diri untuk mempertahankan wilayah yang baru diperoleh, mereka juga mengubah taktik.
Di masa lalu, program pelatihan ISIS dilakukan di dekat daerah perbatasan Turki yang berfungsi sebagai titik masuk utama untuk pejuang Barat ISIS. Namun, kata Opperman, dengan terciptanya kantong-kantong wilayah yang dikuasai ISIS, barak pelatihan kini diadakan di Libya dan di daerah perbatasan antara Tunisia dan Aljazair, kata Opperman.
Keterampilan yang dibutuhkan untuk memajukan perjuangan mereka pun berubah. ISIS kini sedang menciptakan sebuah pasukan khusus dimana para tentara anggotanya dapat meluncur dari atas bangunan, berperang di dalam kota dan menembakkan roket dengan akurat.
"Di medan perang dalam waktu dekat, perang kota akan memerlukan keterampilan yang lebih khusus, seperti pengerahan penembak jitu," kata Opperman.
Pejuang asing bukan satu-satunya lulusan pelatihan angkatan baru ini. ISIS juga sekarang melatih para pembunuh berumur 8 tahun, menempatkan mereka melalui sebuah program "anak-anak" formal, serta meluncurkan sendiri sejenis sekolah medis berjangka waktu tiga tahun.
"Salah satu tujuan dari foto-foto ini adalah untuk menunjukkan bahwa mereka tidak hanya merebut wilayah; mereka mengubahnya menjadi khalifah yang menarik, yang merupakan alternatif untuk peradaban lain," kata Mauro.
"ISIS dan kelompok-kelompok Islam lainnya bertentangan dengan khalifah al-Baghdadi sah lainnya, tetapi mereka sepakat bahwa ini adalah 'jihad peradaban' terhadap sistem lain yang dipengaruhi oleh Barat."
Wisuda ISIS memiliki selebriti mereka sendiri. Dalam upacara yang berlangsung 15 Maret itu, Abu Waheeb, pemimpin kelompok teroris ISIS di Irak, yang menjadi terkenal setelah mengeksekusi pengemudi truk Syiah Suriah di Irak pada tahun 2013, tampil bersama barisan anggota pasukannya. (foxnews.com)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...