Caleg Harus Miliki Relasi yang Baik dengan Rakyat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dalam seminar yang diadakan oleh Policy Research Network (PRN), Philips J. Vermonte selaku pembicara yang mewakili Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan bahwa calon legislatif yang bertarung di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 nanti harus memiliki relasi yang baik dengan konstituennya atau dalam hal ini rakyat yang akan dipimpinnya.
“Dari penelitian yang saya buat, ada sebanyak 80 persen responden yang tidak mengenal anggota legislatif dari daerah pemilihannya,” kata Philips J. Vermonte di seminar yang bertema “Menjadi Wakil Rakyat: Investasi dan Relasi Calon Legislatif” di Hotel Century Park, Jakarta, Rabu (19/3).
“Konstituen juga memiliki persepsi negatif terhadap wakilnya di DPR serta partai politik dan politsi yang didaulat menjadi lembaga dengan tingkat kepercayaan dukungan paling rendah di masyarakat,” kata dia.
Philips menilai bahwa ada beberapa kendala yang terjadi terkait dengan hubungan antara caleg dan konstituennya. Yang pertama yaitu, kesulitan anggota DPR ketika berkomunikasi dengan konstituen. Hal ini karena adanya pandangan transaksional dari konstituen yang berharap mereka akan diberi imbalan jika mereka bertemu dengan anggota legislatif, bukan karena faktor yang saling membutuhkan.
Kedua, tidak semua anggota DPR mempunyai program yang konkret terkait dengan apa yang masyarakat butuhkan saat ini.
Ketiga, hubungan antara anggota DPR dan konstituen bersifat satu arah. Yaitu ketika anggota DPR memiliki sarana dan mekanisme saat mereka ingin menemui konstituen lewat kegiatan yang diatur oleh orang-orang disekitarnya. Sedangkan, terkadang konstituen sulit menemui anggota DPR karena mereka tidak selalu ada di kantor.
Keempat, persaingan sesama anggota DPR dari partai yang sama. Akibatnya adalah terkadang mereka saling sikut sehingga lupa untuk lebih memperhatikan kepentingan konstituennya.
Kelima, kendala geografis. Kendala ini juga menjadi salah satu penyebab lebih dari tiga perempat warga (75,8 persen) tidak pernah dikunjungi oleh wakil rakyatnya.
Dari beberapa kendala yang terjadi, Philips memberikan beberapa rekomendasi cara untuk membangun relasi yang baik antara wakil rakyat dengan konstituennya.
Pertama adalah partai politik yang bersangkutan membangun relasi dengan konstituen secara independen. Yang kedua adalah membuat jalur komunikasi yang mudah antara parpol dan konstituennya.
Ketiga adalah parpol perlu membangun sistem evaluasi internal bagi para politisinya dan yang keempat adalah eksplorasi kemungkinan mengimplementasi usulan-usulan tentang dana aspirasi untuk anggota DPR.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...