Cara Deteksi Pencurian Umur, Lihat Susunan Gigi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pencurian umur terkadang menjadi masalah dalam pembinaan setiap ajang olahraga di Indonesia, namun cara termudah untuk mengetahui usia seorang atlet apakah masih dalam rentang usia yang ditentukan oleh penyelenggara even olahraga tersebut, yakni dengan mengetahui susunan gigi.
“Sebenarnya banyak tes yang bisa dilakukan misalnya dengan melihat ijazah atau akte kelahiran segala macam, tapi dilihat dari kondisi fisik, dan yang paling rinci adalah dari susunan gigi,” kata Saiful Asrori, A.Md. Far, Asisten Apoteker Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Kesehatan Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (PP ITKON Kemenpora) pada satuharapan.com.
“Karena dari susunan gigi setiap orang, setiap tahun susunan gigi seseorang akan berbeda, karena gigi umur 15,16, sampai 17 akan berbeda ada struktur gigi geraham, dan gigi seri yang akan mengalami pertumbuhan atau terkikis sepersekian milimeter akan ketahuan,” tambah Saiful, usai mengikuti upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-44 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), hari Senin (30/11), di Gedung PP-ITKON Kemenpora, Lantai 1, Jl. Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta.
Saiful mencontohkan di kompetisi sepak bola Liga Pelajar usia di bawah 14 tahun, puluhan dokter gigi dari PP ITKON Kemenpora dilibatkan untuk tes forensik, salah satunya pemeriksaan gigi.
Dalam dunia olahraga modern dan profesional, kata dia, bila ingin meningkatkan prestasi berdasar kepada pembinaan usia dini maka tes forensik yang salah satunya pemeriksaan struktur gigi wajib dilakukan.
Beberapa waktu lalu, Kemenpora mengambil sikap akan menindak tegas tentang kasus pencurian umur, karena menodai sportivitas.
Sebelumnya Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Djoko Pekik Irianto mengemukakan apabila terjadi kasus pencurian umur maka pihaknya akan meminta data faktual dan terperinci tentang kasus tersebut, agar tuduhan tersebut benar-benar valid.
“Di cabang apa pun kalau sudah ada indikasi ndak sportif, akan kita tindak artinya kita akan tindak pelaku. Toh itu (menindak pelaku) sekarang bukan sesuatu yang sulit,” kata Djoko Pekik Irianto setelah acara pembukaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-45 Tahun 2015, hari Rabu (28/10) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Djoko mengemukakan penegakan disiplin tersebut sesuai dengan misi Menpora Imam Nahrawi dengan tujuan mendapat pertandingan dan tata kelola olahraga yang objektif dan fair. “Hal seperti ini harus dipastikan harus ada tindakan dari kita,” kata Djoko.
Pencurian Umur Liga Santri Nusantara
Bulan lalu panitia penyelenggara turnamen sepak bola Liga Santri Nusantara (LSN) yang digelar Kemenpora mengadakan tes pemeriksaan forensik guna mencegah pemalsuan usia pesepak bola santri.
Hasilnya pada Rabu (28/10) Rumah Sakit Olah Raga Nasional (RSON) mengeluarkan rekomendasi bahwa terdapat delapan pemain yang berusia di atas 17 tahun.
Atas rekomendasi dari RSON itu, delapan pemain tersebut tidak diperbolehkan tampil membela timnya.
Menurut akun twitter resmi Liga Santri Nusantara (@ligasantrinas) pemeriksaan fisik dilakukan demi menunjang profesionalisme dan kesehatan pemain.
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...