Loading...
BUDAYA
Penulis: Bayu Probo 17:23 WIB | Rabu, 27 November 2013

Catching Fire Raih Pendapatan 307,7 Juta Dolar AS

Dalam Hunger Games, Catching Fire, kali ini, para tribut (peserta) akan bersaing dengan para pemenang Hunger Games dari masa lalu. (Foto: ist.)

LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM – Film “The Hunger Games: Catching Fire”  langsung melaju ke puncak bagan film box office pada akhir pekan dengan membukukan penjualan tiket sampai 307,7 juta dolar AS (Rp 3,6 triliun) di seluruh dunia. Film yang memotret kondisi masa depan dunia tentang manusia yang makin sulit memperoleh akses kepada sumber-sumber pangan. Sebuah realitas yang sudah mulai dirasakan sekarang.

Para penggemar memenuhi bioskop untuk menyaksikan sekuel kedua serial “The Hunger Games” yang dibintangi Jennifer Lawrence itu, membawa film fiksi tentang bangsa Panem tersebut mencatatkan rekor penjualan di Amerika Serikat dan Kanada akhir pekan ini.

“Catching Fire” mengumpulkan sekitar 161,1 juta dolar AS (Rp 1,9 triliun) dari Kamis malam sampai Minggu (24/11) di Amerika Serikat dan Kanada, rekor debut domestik untuk bulan November, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.

Angka itu melebihi perolehan dari penayangan pembukaan “Hunger Games” pada Maret 2012 yang sebesar 152,5 juta dolar AS (1,8 triliun).

“Catching Fire” menjadi film kedua yang tahun ini meraih pendapatan terbanyak saat debut setelah sekuel superhero “Iron Man 3” yang meraih 174,1 juta dolar AS (Rp 2 triliun).

Menurut Distributor Lions Gate Entertainment Corp, “Catching Fire” meraih 146,6 juta dolar AS (Rp 1,7 triliun) dari penjualan tiket di luar negeri sepanjang Minggu lalu.

Sementara penayangan perdana IMAX domestik mencatatkan penjualan tiket 12,6 juta dolar AS (Rp 149 miliar), rekor bulan November untuk pembukaan format layar lebar.

Lions Gate mengklaim film itu merangkul penonton yang lebih luas daripada film pertama dengan penonton berusia kurang dan lebih dari 25 tahun masing-masing meliputi separuh dari pembeli tiket.

Film “Hunger Games” yang pertama mencatat pendapatan 691,2 juta dolar AS (Rp 8,6 triliun) di seluruh dunia.

“Kekuatan 'Hunger Games' tidak bisa diremehkan. Film ini jelas memperluas penggemarnya baik di dalam maupun luar negeri,” kata analis dari Boxoffice.com, Phil Contrino.

Film kedua menceritakan tur kemenangan Katniss dan Peeta Mellark (Josh Hutcherson) setelah memenangkan pertandingan mematikan yang diselenggarakan pemerintah.

Aksi heroik mereka memicu gerakan bawah tanah untuk revolusi dan membuat keduanya harus kembali bertarung demi hidup mereka.

Para kritikus memuji “Catching Fire” dengan rating 89 persen positif dari ulasan yang dikumpulkan Rotten Tomatoes.

Pemirsa memberikan nilai “A” pada film kedua yang dibuat berdasarkan novel Suzanne Collins itu dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh CinemaScore.

Pelajaran Kejam dari The Hunger Games

The Hunger Games menceritakan tentang gadis remaja 16 tahun, Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) yang tinggal di daerah bernama Distrik 12—mayoritas penduduknya bekerja sebagai penambang. Distrik 12 adalah sebuah distrik terakhir, salah satu dari 12 distrik di negara yang disebut Panem. Panem adalah negara yang dulu merupakan Amerika Utara. Setelah bencana besar di bumi, Panem menjadi satu-satunya wilayah yang selamat. Karena pemberontakan gagal terhadap pemerintahan Panem 75 tahun sebelumnya, pemerintahan Panem lantas melakukan sebuah kompetisi maut yang diadakan di ibukota negara yang bernama Capitol.

Kompetisi bernama The Hunger Games. Diikuti sepasang anak muda berusia antara 12-18 tahun dan dipilih dari 12 distrik yang ada di Panem. Kompetisi telah dilakukan selama 74 tahun berturut-turut. Tujuan diadakan kompetisi ini adalah untuk merekatkan hubungan antara distrik, sekaligus menyegarkan ingatan tentang mereka yang terbunuh akibat pemberontakan di distrik-distrik dan mengingatkan seluruh penduduk betapa berkuasanya pemerintahan Panem yang dipimpin oleh Presiden Snow (Donald Sutherland).

Dalam The Hunger Games, ke-24 anak terpilih ditempatkan di suatu arena di Capitol. Di arena yang dipenuhi dengan CCTV canggih itu, ke 24 kontestan diharuskan saling membunuh dan kompetisi tersebut disiarkan secara langsung oleh televisi dalam konsep reality show.

Layaknya reality show, para kontestan The Hunger Games juga harus punya kepribadian menarik agar mereka bisa mendapatkan sponsor. Sponsor ini berfungsi untuk menyelamatkan para kontestan dari beberapa kali kejadian maut. Perolehan sponsor ini bergantung pada kemampuan masing-masing kontestan untuk bertahan hidup.

Kini saatnya The Hunger Games membuka audisi di masing-masing distrik. Saat tiba di Distrik 12, tempat tinggal Katniss, setiap warga dikumpulkan di sebuah tanah lapang dan kontestan dipilih dari pengundian yang dilakukan oleh seorang wanita nyentrik perwakilan Capitol bernama Effie Trinket (Elizabeth Banks). Lalu terpilihlah Primrose Everdeen (Willow Shields), adik semata wayang Katniss, yang berumur 12 tahun dan Peeta Mellark (Josh Hutcherson). Sadar bahwa adiknya tidak sanggup untuk bertarung, Katniss menawarkan diri sebagai relawan menggantikan sang adik.

Katniss pun menitipkan adik serta ibunya kepada sahabat karib sekaligus rekannya berburu di hutan, Gale Hawthorne (Liam Hemsworth). Berbekal keahlian memanah dan jimat berupa pin berbentuk burung mockingjay, Katniss dan Peeta pun kemudian dibawa ke Capitol. Katniss dan Peeta lalu mendapat mentor, mantan pemenang The Hunger Games, Haymitch Abernathy (Woody Harrelson). Haymitch-lah yang kemudian mengajarkan mereka trik untuk bertahan hidup.

Sebelum kompetisi dimulai, Peeta dan Katniss harus menjalani sebuah pelatihan dan rangkaian penampilan di depan publik Capitol, serta harus menjalani sesi wawancara demi mendapatkan sponsor dengan presenter tetap, Caesar Flickerman (Stanley Tucci). Mereka berdua pun diharuskan menjalani rangkaian “perawatan kecantikan”, lewat seorang penata gaya modis bernama Cinna (Lenny Kravitz).

Katniss adalah tipikal pribadi yang memiliki daya tarik alami. Kenaturalannya merebut hati semua orang, termasuk salah seorang konstestan belia bernama Rue (Amandla Stenberg), yang lalu menjadi semacam penggemarnya. Tapi kompetisi adalah kompetisi. Saat ketua dewan juri, Seneca Crane (West Bentley), mengumumkan pertandingan maut dimulai, Katniss dan Peeta harus menghadapi kompetitor brutal dan rekayasa pemilik acara agar mereka bertahan hidup. Atau pilihan lainnya, dibunuh dengan sadis.

Katniss & Peeta berhasil bertahan beberapa hari dari kejamnya The Hunger Games ini, meski Katniss berbeda lokasi dengan Peeta. Peeta bergabung dengan aliansi yang dipimpin Cato Alexander Ludwig, seseorang yang sangat diandalkan dalam membunuh secara sadis dari Distrik 2. Kecerobohan Katniss terjadi ketika ia ingin menjatuhkan sarang lebah beracun ke arah kawanan Cato, namun justru berbalik mengenai dirinya. Katniss pingsan seharian dan diselamatkan oleh Rue. Saat ingin menghancurkan aliansi Cato, Rue tewas dibunuh oleh Marvel (Jack Quaid), walaupun Katniss akhirnya berhasil membunuh Marvel. Katniss lalu mengubur Rue di arena, dan orang-orang di Distrik 11 membuat semacam kerusuhan karena kesal atas kematian Rue.

Setelah berhasil menemukan Peeta, Katniss bergabung dan berhasil mengalahkan aliansi Cato, walaupun Cato masih hidup. Mendekati akhir pertandingan, Capitol melepas anjing mutan ke arena. Rekan Rue dari Distrik 11 tak kuasa menahan keganasannya dan tewas. Peserta yang bertahan hidup; Katniss, Peeta, dan Cato, sampai di sebuah tempat bernama Cornucopia. Di sana, mereka bertarung dengan Cato, dengan panah Katniss, Cato berhasil terbunuh, Capitol kemudian mengubah peraturan bahwa hanya ada 1 pemenang. Dalam kepasrahan, Katniss dan Peeta yang sedang jatuh cinta ingin memakan buah beri beracun. Di saat itulah Capitol berubah pikiran, mereka berdua dinobatkan sebagai pemenang Hunger Games.

Setelah memenangkan Hunger Games ke-74, Katniss Everdeen kembali ke Distrik 12 bersama rekannya sesama pemenang, Peeta Mellark. Tak lama setelah kembali ke rumah, mereka berdua harus memulai “Tur Kemenangan” dari distrik ke distrik untuk merayakan kemenangan mereka, sadar bahwa mereka akan kembali lagi ke arena untuk bertarung dengan pemenang Hunger Games di masa lalu. Pada hari “Tur Kemenangan”, Presiden Snow, yang marah karena Katniss dan Peeta melanggar peraturan Hunger Games ke-74, mengancam Katniss dan Peeta agar berpura-pura saling mendukung untuk meredam pemberontakan di distrik-distrik. Selama tur, Katniss mengetahui bahwa semangat pemberontakan sedang bergejolak di distrik-distrik, namun Capitol masih mengontrolnya dengan ketat. Sementara itu, Capitol mempersiapkan “edisi khusus” Hunger Games ke-75 yang dikenal dengan Quarter Quell, pertandingan yang digelar setiap 25 tahun sekali yang kelak akan mengubah Panem selamanya.

Catching Fire

Dalam Hunger Games, Catching Fire, kali ini, para tribut (peserta) akan bersaing dengan para pemenang Hunger Games dari masa lalu. Katniss dan Peeta sekali lagi harus kembali ke arena (karena mereka berdua satu-satunya pemenang dari Distrik 12 selain Haymitch), bertarung dengan para pemenang yang mahir dan berpengalaman. Presiden Snow bertekad untuk melenyapkan mereka demi memadamkan semangat pemberontakan yang berkobar di distrik-distrik. Katniss dan Peeta sekali lagi harus melakukan apa pun untuk mengalahkan musuh mereka dan keluar dengan selamat dari arena untuk menyalakan api pemberontakan di Panem.

Dunia yang Dilanda Kelaparan

The Hunger Games diketahui, telah menjalin kerjasama dengan World Food Program (WFP) yang bertujuan untuk memberantas kelaparan di seluruh dunia.

Keduanya merilis website http://www.wfp.org/hungergames yang berisi segala informasi mengenai musibah kelaparan yang terjadi di berbagai penjuru di dunia. Melalui website itu, khalayak bisa mengikuti kuis, edukasi mengenai permasalahan pangan, dan fasilitas donasi online.

Dalam website tersebut juga terdapat video dari para bintang film The Hunger Games seperti Jennifer Lawrence, Liam Hemsworth, dan Josh Hutcherson yang mengajak masyarakat dunia untuk ikut membantu memberantas kelaparan.

“Kelaparan adalah salah satu permasalahan terbesar yang terjadi di planet ini. Di berbagai belahan bumi, juga kelaparan masih terus saja terjadi. Ayo bergabung bersama kami demi memberantas kelaparan di seluruh dunia,” kata Jennifer, Liam, dan Josh.

The Hunger Games dinilai sangat sesuai dengan visi dan misi WFP untuk menyelamatkan generasi muda dari kelaparan serta kekurangan gizi di masa yang akan datang. Sebagai salah satu karya layar lebar terbesar yang di tahun 2012, film tersebut diyakini memiliki pasar yang sangat luas dari kalangan generasi muda.

Hingga saat ini, WFP masih menjadi lembaga sosial terbesar yang fokus memberantas kelaparan di seluruh penjuru dunia. Mereka diketahui telah memberi bantuan pangan kepada 90 juta orang dari 70 negara di seluruh dunia. (Ant/Wikipedia/yahoo/Cineplex.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home