Bay Psalm Book, Buku Termahal di Dunia Dijual Rp 166 Miliar
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Buku pertama yang dicetak di wilayah yang sekarang menjadi Amerika Serikat terjual senilai lebih dari 14 juta dolar Amerika (sekitar Rp 164,2 miliar) dalam pelelangan di New York pada hari Selasa (26/11).
Buku itu berisi terjemahan kitab Mazmur dari Alkitab yang berjudul “The Bay Psalm Book.” Buku itu dicetak oleh para pemukim Puritan di Cambridge, Massachusetts pada 1640 dan terjual dalam lelang Sotheby's.
Penawaran dibuka dengan 6 juta dolar Amerika (sekitar Rp 70,3 miliar) dan ditutup beberapa menit kemudian dengan harga premium 14,165 juta dolar Amerika (sekitar Rp 166 miliar).
Pembelinya adalah miliarder Amerika, David Rubenstein, kata Sotheby's. Dia berada di Australia saat itu dan melakukan penawarannya melalui telepon.
Rekor pelelangan dunia sebelumnya untuk sebuah buku cetak adalah 11,5 juta dolar Amerika (sekitar Rp 134,8 miliar), yang dicapai ketika sebuah salinan buku “Birds of America” karya John James Audubon terjual di Sotheby's pada Desember 2010.
Kebebasan Beragama
Para pemukim yang datang ke Amerika untuk mencari kebebasan beragama itu membuat terjemahan mereka sendiri dari Kitab Perjanjian Lama versi bahasa Ibrani.
“Tidak terlihat di pasaran selama lebih dari dua generasi, buku itu menjadi terlalu langka untuk dikoleksi,” kata David Redden, pimpinan untuk pelelangan buku-buku di Sotheby's.
Redden mengatakan, buku tersebut lebih berarti dibanding hanya menjadi buku pertama yang dicetak atau ditulis di Amerika.
“Buku kecil dari tahun 1640 ini merupakan pelopor bagi Lexington dan Concord, dan akhirnya, bagi kemerdekaan politik Amerika. Dengan itu, New England mendeklarasikan kemerdekaannya dari Gereja Inggris,” kata dia.
Selby Kiffer, dari departemen projek khusus Sotheby's, menyebutnya “tidak hanya salah satu ikon besar sejarah buku, ini merupakan salah satu artefak paling hebat dalam sejarah Amerika.”
Ada 1.700 salinan edisi asli buku 1640 tersebut. Sebelas buku yang masih bertahan hingga sekarang menjadi koleksi di Perpustakaan Kongres di New York dan Perpustakaan Harvard.
Tidak ada salinan buku tersebut yang dilelang sejak 1947, ketika salinan berbeda dihargai 151.000 dolar Amerika (sekitar Rp 1,77 miliar), rekor pada waktu itu untuk buku apa pun, termasuk Aliktab Gutenberg atau First Folio milik Shakespeare.
Buku tersebut dijual oleh Old South Church di Boston untuk mendanai karyanya di kota bersejarah itu. Gereja yang sama memiliki salinan lain dari “Bay Psalm Book.” (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...