Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 09:41 WIB | Minggu, 24 Desember 2023

CDC AS: 39% - 50% Kasus COVID-19 di AS dari Varian JN.1

Orang-orang mengantri panjang di Times Square untuk menjalani tes COVID-19 pada 20 Desember 2021 di New York City. (Foto: dok. AFP)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan pada hari Jumat (22/12) bahwa subvarian COVID JN.1 menyumbang 39 persen hingga 50 persen kasus di Amerika Serikat pada tanggal 23 Desember, menurut proyeksi badan tersebut.

Angka ini merupakan peningkatan dari perkiraan 15 persen menjadi 29 persen kasus di Amerika Serikat, berdasarkan perkiraan CDC pada tanggal 8 Desember.

CDC mengatakan varian tersebut terus menyebabkan peningkatan jumlah infeksi dan kini menjadi varian yang paling banyak beredar di negara tersebut.

Pertumbuhan yang berkelanjutan menunjukkan bahwa varian tersebut lebih mudah menular atau lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan dibandingkan varian lain yang beredar, tambahnya.

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah atau sejauh mana JN.1 akan menyebabkan peningkatan infeksi atau rawat inap, kata CDC, seraya menambahkan bahwa vaksin, tes, dan perawatan yang ada masih berfungsi dengan baik untuk melawannya.

Pada hari Selasa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan JN.1 sebagai “varian yang menarik perhatian” dan mengatakan bukti saat ini menunjukkan risiko kesehatan masyarakat yang rendah akibat strain tersebut. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home