CDC AS: 39% - 50% Kasus COVID-19 di AS dari Varian JN.1
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan pada hari Jumat (22/12) bahwa subvarian COVID JN.1 menyumbang 39 persen hingga 50 persen kasus di Amerika Serikat pada tanggal 23 Desember, menurut proyeksi badan tersebut.
Angka ini merupakan peningkatan dari perkiraan 15 persen menjadi 29 persen kasus di Amerika Serikat, berdasarkan perkiraan CDC pada tanggal 8 Desember.
CDC mengatakan varian tersebut terus menyebabkan peningkatan jumlah infeksi dan kini menjadi varian yang paling banyak beredar di negara tersebut.
Pertumbuhan yang berkelanjutan menunjukkan bahwa varian tersebut lebih mudah menular atau lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan dibandingkan varian lain yang beredar, tambahnya.
Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah atau sejauh mana JN.1 akan menyebabkan peningkatan infeksi atau rawat inap, kata CDC, seraya menambahkan bahwa vaksin, tes, dan perawatan yang ada masih berfungsi dengan baik untuk melawannya.
Pada hari Selasa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan JN.1 sebagai “varian yang menarik perhatian” dan mengatakan bukti saat ini menunjukkan risiko kesehatan masyarakat yang rendah akibat strain tersebut. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...