Cegah Pandemi, Vietnam Larang Perdagangan Satwa Liar
HANOI, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, mengeluarkan arahan untuk melarang perdagangan satwa liar di negara Asia Tenggara itu dengan segera untuk mengurangi risiko pandemi baru, kata sebuah pernyataan pemerintah.
Arahan melarang impor hewan liar hidup dan produk satwa liar, menghilangkan pasar satwa liar, dan memberlakukan larangan perburuan ilegal dan perdagangan hewan liar, termasuk penjualan online, menurut pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis (23/7) malam.
Vietnam adalah tujuan penting di kawasan Asia untuk produk-produk satwa liar ilegal seperti sisik trenggiling dan gading gajah. Ada juga cula badak, yang diyakini memiliki nilai obat.
Pada bulan Februari, 14 organisasi konservasi di Vietnam mengirim surat bersama yang mendesak pemerintah untuk "mengidentifikasi dan menutup pasar dan lokasi lain di mana satwa liar secara ilegal dijual."
Negara Asia Tenggara ini dilaporkan memiliki banyak pasar satwa liar dan juga perdagangan hewan secara online yang berkembang pesat, dengan undang-undang yang ada sering kali tidak ditegakkan dengan baik.
Negara tetangga China itu juga berjanji untuk melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar segera setelah wabah virus corona.
Para ilmuwan menduga virus yang ditularkan ke manusia dari hewan dan beberapa infeksi paling awal ditemukan pada orang yang terpapar di pasar satwa liar di ibu kota Provinsi Hubei, Wuhan, tempat dijualnya kelelawar, ular, musang, dan hewan lainnya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...