Cegah PHK, BKPM Bentuk Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah membentuk desk khusus investasi untuk sektor tekstil dan sepatu. Kesepakatan itu merupakan hasil dari rapat koordinasi lintas kementerian yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian pada hari Jumat (2/10).
“Desk khusus investasi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap investor existing yang menghadapi masalah akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat. Saat ini kami fokus di sektor tekstil dan sepatu yang sudah mengeluhkan adanya perlambatan dan berpotensi untuk merumahkan karyawan atau melakukan PHK,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan resminya di Jakarta, hari Jumat (2/10).
Dia berharap melalui desk tersebut, PHK dapat dicegah dan dapat menggenjot ekspor lebih besar lagi.
Kemudian, Franky menjelaskan cara kerja desk ini adalah dengan menampung dan mengidentifikasi setiap permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha di kedua sektor tersebut. Selanjutnya, tim lintas kementerian akan memilah permasalahan apa yang harus diatasi lebih dulu, termasuk permasalahan yang terkait dengan pemerintah daerah.
Franky juga mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan bila tim ini juga akan melakukan inisiatif usulan kebijakan pemberian insentif untuk mendorong kinerja kedua sektor termasuk peningkatan ekspor.
Franky berharap dengan adanya desk khusus ini akan menyelesaikan anomali investasi khususnya yang terjadi di sektor tekstil.
Anomali yang dimaksud adalah di satu sisi kalangan industri tekstil mengatakan ada permasalahan sehingga terpaksa melakukan PHK sebanyak 39.000 karyawan. Namun di sisi lain, BKPM mencatat investasi di sektor tersebut terus berjalan dan mengalami kenaikan pada Semester 1 2015 kemarin.
Bahkan, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) juga mencatat industri garmen di Jawa Tengah masih kekurangan tenaga kerja hingga 8.000 orang.
BKPM mencatat, sepanjang Semester I 2015 realisasi investasi untuk sektor tekstil masih tumbuh positif, naik 58 persen sebesar Rp 3,88 triliun dibandingkan Semester 1 2014. Realisasi investasi seluruh sub sektor tekstil pada Semester I 2015 juga tumbuh positif, yaitu industri pengolahan serat tekstil tumbuh 213 persen sebesar Rp 2,40 triliun dari 82 proyek, industri pertenunan tekstil tumbuh 613 persen sebesar Rp 163 miliar dari 25 proyek, industri pakaian jadi tumbuh 16 persen sebesar Rp 941 miliar, dan industri perlengkapan pakaian tumbuh 563 persen sebesar Rp 216 miliar dari 15 proyek.
Sementara itu, realisasi investasi untuk sektor alas kaki pada Semester I 2015 tumbuh 613 persen sebesar Rp 759 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dari 69 proyek. Dari sisi potensi ekspor sektor tekstil dan alas kaki Indonesia masih cukup besar karena pada tahun 2014 ekspor tekstil dan pakaian jadi Indonesia hanya 1,85 persen dari nilai pasar global sebesar USD 700 miliar. Demikian pula dengan sektor alas kaki di mana ekspor Indonesia hanya 4 persen dari nilai pasar global sebesar USD 100 miliar.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...